JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menilai keberanian Partai Nasdem mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) merupakan langkah tepat untuk menjamin demokrasi Tanah Air.
Ia menjelaskan alasannya. Pertama, keputusan Nasdem memilih Anies sebagai capres menjawab keraguan sejumlah pihak atas terwujudnya Pemilihan Presiden (Pilpres) yang adil.
Sebab ada kekhawatiran, Pilpres mendatang hanya diikuti oleh capres pilihan Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Progres Koalisi PKS-Nasdem-Demokrat Sudah 90 Persen, Apa yang Kurang?
“Karena orang mengatakan bahwa nanti (Pilpres) kita tidak ada calon yang dianggap betul-betul berkompetisi, dianggap semua orangnya Presiden, ini sudah disiapkan,” sebut Hanta dalam program Gaspol! di YouTube Kompas.com, Selasa (8/11/2022).
Alasan kedua, kondisi politik di Indonesia saat ini tak seimbang. Sebab perbandingan antara partai politik (parpol) koalisi dan oposisi pemerintah mengalami ketimpangan.
Terdapat 7 parpol koalisi dan hanya 2 parpol oposisi pemerintah yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat.
Hanta mengatakan langkah Nasdem melakukan penjajakan koalisi bersama PKS dan Demokrat merupakan solusi agar Pilpres tak hanya dikuasai oleh parpol koalisi pemerintah.
“Kalau semua gabung pemerintahan yang di luar hanya Demokrat dan PKS, ini kan (presidential threshold) enggak cukup, lalu apa yang terjadi?” tuturnya.
Baca juga: Yakin Koalisi Perubahan Terbentuk, Nasdem: Kami Jatuh Cinta dengan Anies
“Mereka rapat, partai-partai ini (menentukan) satu calon tunggal atau dua calon tunggal yang sudah disiapkan,” ujar Hanta.
Ia lantas mengapresiasi langkah Nasdem yang membuka jalan untuk Anies berkontestasi merebutkan kursi RI-1.
Munculnya Anies membuat pesta demokrasi kian semarak, dan persaingan politik yang sehat.
Pasalnya, Anies dianggap sebagai capres yang tidak didukung oleh Jokowi.
Baca juga: Ungkit Jasa Surya Paloh kepada Jokowi, Nasdem: Orang Bilang Reshuffle, Ingat Jas Merah!
“Dengan Nasdem berani mengusung (capres) di luar (koalisi pemerintah) ini, menurut saya kita ada kompetisi, ini sehat untuk demokrasi,” tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.