Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Disebut Punya Keberanian Dengan Mengusung Anies

Kompas.com - 08/11/2022, 21:36 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menilai keberanian Partai Nasdem mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) merupakan langkah tepat untuk menjamin demokrasi Tanah Air.

Ia menjelaskan alasannya. Pertama, keputusan Nasdem memilih Anies sebagai capres menjawab keraguan sejumlah pihak atas terwujudnya Pemilihan Presiden (Pilpres) yang adil.

Sebab ada kekhawatiran, Pilpres mendatang hanya diikuti oleh capres pilihan Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Progres Koalisi PKS-Nasdem-Demokrat Sudah 90 Persen, Apa yang Kurang?

“Karena orang mengatakan bahwa nanti (Pilpres) kita tidak ada calon yang dianggap betul-betul berkompetisi, dianggap semua orangnya Presiden, ini sudah disiapkan,” sebut Hanta dalam program Gaspol! di YouTube Kompas.com, Selasa (8/11/2022).

Alasan kedua, kondisi politik di Indonesia saat ini tak seimbang. Sebab perbandingan antara partai politik (parpol) koalisi dan oposisi pemerintah mengalami ketimpangan.

Terdapat 7 parpol koalisi dan hanya 2 parpol oposisi pemerintah yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat.

Hanta mengatakan langkah Nasdem melakukan penjajakan koalisi bersama PKS dan Demokrat merupakan solusi agar Pilpres tak hanya dikuasai oleh parpol koalisi pemerintah.

“Kalau semua gabung pemerintahan yang di luar hanya Demokrat dan PKS, ini kan (presidential threshold) enggak cukup, lalu apa yang terjadi?” tuturnya.

Baca juga: Yakin Koalisi Perubahan Terbentuk, Nasdem: Kami Jatuh Cinta dengan Anies

“Mereka rapat, partai-partai ini (menentukan) satu calon tunggal atau dua calon tunggal yang sudah disiapkan,” ujar Hanta.

Ia lantas mengapresiasi langkah Nasdem yang membuka jalan untuk Anies berkontestasi merebutkan kursi RI-1.

Munculnya Anies membuat pesta demokrasi kian semarak, dan persaingan politik yang sehat.

Pasalnya, Anies dianggap sebagai capres yang tidak didukung oleh Jokowi.

Baca juga: Ungkit Jasa Surya Paloh kepada Jokowi, Nasdem: Orang Bilang Reshuffle, Ingat Jas Merah!

“Dengan Nasdem berani mengusung (capres) di luar (koalisi pemerintah) ini, menurut saya kita ada kompetisi, ini sehat untuk demokrasi,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com