Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diajak Airlangga Gabung KIB, Demokrat: Kami Beda Jalan dengan Golkar

Kompas.com - 08/11/2022, 18:22 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat Andi Arief mengatakan Demokrat berbeda jalan dengan Partai Golkar saat ini terkait koalisi untuk Pemilu 2024.

Andi merespons ajakan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto agar Demokrat bergabung ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bentukan Golkar, PAN, dan PPP.

"Partai Golkar adalah partai sahabat Demokrat. Partai yang bahkan sejak awal melakukan komunikasi secara intensif. Kalaupun pada saat ini komunikasi tetap berjalan, tapi tampaknya sampai di saat tahap politik saat ini, ini sedang berbeda jalan," ujar Andi saat dimintai konfirmasi, Selasa (8/11/2022).

Baca juga: Nasdem-Demokrat-PKS Akan Lakukan Simulasi Cawapres Bareng Anies

"Komunikasi dengan Golkar itu bahkan setelah Pemilu 2019 kita sudah berkomunikasi yang cukup panjang. Tapi mungkin jalan masih berbeda saat ini. Saya tidak tahu ke depan masih berbeda atau tidak, karena ada di KIB, Golkar, ada Demokrat di Koalisi Perubahan," sambungnya.

Andi mengungkapkan, Demokrat dan Golkar sebenarnya sudah mulai berkomunikasi sejak Pemilu 2019 selesai.

Menurutnya, pada prinsipnya, Partai Golkar, PAN, PPP, Nasdem, PKS, dan Gerindra adalah partai yang tidak sombong dan mau berkomuikasi.

Andi menyebut PDI-P sebenarnya juga tidak sombong. Akan tetapi, Andi menuding kubu Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto yang tidak mau komunikasi dengan Demokrat.

"PDI-P pun sebagian besar mau berkomunikasi dengan Demokrat. Hanya kubu Pak Hasto yang tidak mau berkomunikasi yang aliran sombong," tutur Andi.

Baca juga: Demokrat Klaim Publik Menanti-nanti Deklarasi Koalisi Nasdem-Demokrat-PKS

Andi mengatakan itu adalah hak PDI-P jika memilih tak ingin berkomunikasi dengan Partai Demokrat.

Dia lantas membandingkan PDI-P dengan Koalisi Perubahan, KIB, dan koalisi Gerindra-PKB yang mau berkomunikasi dengan Demokrat.

Andi menganggap partai-partai yang mau berkomunikasi ini sadar bahwa membangun negara tidak bisa dilakukan secara sendirian, melainkan harus bersama.

Baca juga: Soal Jokowi Duga Prabowo Menang Pilpres 2024, Demokrat: Baru Kali Ini Presiden Aktif Betul

"Sayangnya memang kedaulatan saat ini sedang diganggu oleh kepentingan dari personal politik yang kalau kita lihat saat ini Pak Jokowi terlalu mencampuri terlalu dalam urusan kedaulatan partai-partai. Ini yang jadi tidak sehat," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com