JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil mantan Gubernur Jawa Timur (Jatim) periode 2014-2019, Soekarwo untuk diperiksa sebagai saksi kasus bantuan keuangan yang menjerat Budi Setiawan.
Budi Setiawan merupakan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jawa Timur periode 2014-2016. Ia juga menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) tahun 2017-2019.
“Pemeriksaan dilakukan di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi,” kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam pesan tertulisnya kepada wartawan, Selasa (8/11/2022).
Selain Soekarwo, KPK juga memanggil mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Timur periode 2013-2018 Ahmad Sukardi untuk diperiksa dalam kasus yang sama.
Baca juga: Soekarwo, Mantan Gubernur Jatim dan Eks Kader Demokrat yang Kini Jadi Wantimpres
KPK belum menjelaskan lebih lanjut terkait materi pemeriksaan terhadap mantan Gubernur Jawa Timur itu.
Diketahui, kasus suap bantuan keuangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim ini merupakan pengembangan dari perkara yang menjerat mantan Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo.
KPK menduga Budi Setiawan menerima suap sebesar Rp 3,5 miliar saat menjabat sebagai Kepala BPKAD Jatim.
Ia diminta membantu mencairkan dana Bantuan Keuangan Pemprov Jatim untuk Kabupaten Tulungagung.
Baca juga: Mantan Kepala Bappeda Jatim Budi Setiawan Diduga Terima Suap Rp 10 Miliar
Ketika menjabat Kepala Bappeda, Budi diduga menerima suap Rp 6,75 miliar. Suap diberikan masih dalam hal permintaan bantuan pencairan bantuan keuangan.
Dengan demikian, jumlah keseluruhan suap yang diduga diterima Budi Swtiawan mencapai Rp 10 miliar.
Saat ini, Budi Setiawan mendekam di rumah tahanan KPK cabang Kavling C1. Sementara Syahri Mulyo telah divonis 10 tahun penjara dalam suap proyek di Tulungagung.
Baca juga: Puja-puji Soekarwo untuk Jokowi...
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.