JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasdem Ahmad Ali menyebut bahwa Anies Baswedan merupakan lulusan Sarjana Ekonomi di Universitas Gadjah Mada (UGM). Hal itu dikatakan untuk merespons kriteria calon presiden (capres) yang diinginkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pasalnya, Jokowi berharap Capres 2024 yang akan maju menguasai penuh ekonomi makro dan mikro.
"Anies itu Sarjana Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Sarjana Ekonomi lulusan Gadjah Mada, secara akademik dia tentunya mumpuni, memiliki pemahaman tentang makro mikro ekonomi," ujar Ahmad Ali saat dihubungi, Senin (7/11/2022).
Kemudian, Ahmad Ali menjelaskan bahwa Anies Baswedan merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta yang sudah terbukti mampu mempersatukan bangsa dengan mencegah polarisasi di Jakarta.
Baca juga: Jokowi Berikan Gelar Pahlawan Nasional kepada 5 Tokoh
Menurutnya, kerukunan beragama di DKI Jakarta juga berjalan dengan indah selama dipimpin oleh Anies Baswedan.
"Memenuhi kriteria apa yang ditetapin pak Jokowi," katanya.
Lebih lanjut, Ahmad Ali mengatakan, maju mundurnya bangsa Indonesia sebenarnya bergantung kepada bagaimana para elite partai menyikapi politik yang akan dilewati di tahun 2024.
Ia berharap proses politik di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 bisa berjalan baik.
"Biarlah kemudian proses ini berjalan dengan baik, kita awasi bersama-sama dengan kedewasaan politik yang kita miliki hari ini," ujar Ali.
Baca juga: Sosok Capres-Cawapres Keinginan Jokowi yang Tak Diketahui PDI-P...
Sebelumnya, Presiden Jokowi menilai capres dan calon wakil presiden (Capres-Cawapres) pada 2024 mendatang membutuhkan kandidat yang menguasai persoalan ekonomi makro dan mikro.
"Memerlukan ini...Ke depan itu memerlukan pemimpin yang mau...Tidak hanya ngerti makro, bukan hanya ngerti...mikronya juga harus ngerti," kata Jokowi dalam wawancara khusus seperti dikutip dari Kompas.id, Sabtu (5/11/2022).
Jokowi menilai, kriteria lain yang sebaiknya dipenuhi oleh Capres-Cawapres 2024 mendatang adalah mahir dalam mencerna data serta melakukan eksekusi kebijakan di lapangan.
"Tapi memang harus mampu bekerja lebih detail. Menguasai data dan lapangan, kemudian memutuskan," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, hal itu diperlukan karena persoalan yang akan dihadapi Indonesia dan negara-negara lain ke depan diperkirakan bakal lebih pelik.
"Karena situasinya situasi yang tidak normal," kata Jokowi.
Baca juga: Teka-teki Sosok Capres yang Diinginkan Jokowi, Pengamat: Jawabannya Cukup Terang, Ganjar
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.