Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Saat Soekarno Ajak China Ikut KAA 1955, Megawati: Jangan Menyerah, Itu Watak Pemimpin

Kompas.com - 07/11/2022, 14:21 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menceritakan sosok Presiden Pertama RI Soekarno atau akrab disapa Bung Karno terkait kepemimpinannya.

Megawati mengatakan, Bung Karno sebagai salah satu sosok pemimpin yang tidak mudah menyerah.

Kemudian, ia menegaskan bahwa sifat tidak mudah menyerah adalah watak seorang pemimpin.

"Bahwa kalau kita memiliki tujuan, kita harus mengikuti tujuan itu dan jangan menyerah begitu saja. Menurut saya, itulah watak seorang pemimpin,” kata Megawati dalam pidatonya secara virtual di acara Bandung-Belgrade-Havana in Global History and Perspective' di Gedung ANRI, Jakarta, Senin (7/11/2022).

Baca juga: Khawatir Negara di Dunia Mabuk dan Picu Perang Bersenjata, Megawati: Harus Kita Halangi

Megawati mengatakan, ia teringat bagaimana Soekarno menceritakan sebelum terjadinya Konferensi Asia Afrika (KAA) sampai berada di dalam konferensi.

“Jadi, yang paling saya kagumi adalah dengan caranya Bung Karno itu bisa mengajak yang namanya sekarang menjadi Republik Rakyat Tiongkok untuk ikut di dalam Konferensi Asia-Afrika tersebut. Ketika itu beliau berhubungan dengan Ketua Mao Zedong,” jelas Megawati.

Ketua Umum PDI-P itu mengatakan bahwa Soekarno mengajak China yang saat itu belum ikut serta dalam KAA.

"Beliau (Soekarno) bilangnya begini, ‘Kalian itu jangan mengurung diri saja di dalam yang disebut tirai bambu. Sudah saatnya kalian pun harus ikut sebagai salah satu bangsa yang mempunyai penduduk terbesar di dunia’,” ujar Megawati mengingat cerita sang ayah.

Baca juga: Elite PDI-P Tanya Kapan Deklarasi Capres, Megawati Jawab Apakah Kita Sudah Siap?

Ajakan tersebut disambut baik oleh Perdana Menteri China Zhou Enlai. Ia sepakat dengan Bung Karno agar China ikut serta KAA.

"Akhirnya, di situlah maka China itu ikut di dalam Konferensi Asia-Afrika dan dapat membuka dirinya menjadi seperti Tiongkok yang sekarang,” kata Megawati.

Selanjutnya, Megawati bercerita bagaimana Bung Karno menjadi faktor masuknya Aljazair sebagai negara peserta KAA, bukan negara peninjau.

Saat itu, menurut Megawati, Aljazair belum merdeka. Sehingga, dalam ketentuannya, negara yang belum merdeka dan ikut hadir di KAA, Bandung, maka ditaruh ke tempat peninjau.

Namun, Bung Karno mengambil peran penting sehingga Aljazair masuk sebagai negara peserta konferensi.

Baca juga: [VIDEO] HOAKS! Mahfud MD Desak KPK Tangkap Megawati

Bung Karno menggunakan keahlian arsiteknya dengan menggambar bendera Aljazair pada sebuah kertas.

“Lalu, Bung Karno di sebuah meja yang kosong, duduk, memanggil delegasi tersebut. Lalu, gampang saja, beliau minta kertas. Di tempat kosong itu kan biasanya ada nama (negara), lalu untuk bendera," kata Megawati.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com