JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menceritakan sosok Presiden Pertama RI Soekarno atau akrab disapa Bung Karno terkait kepemimpinannya.
Megawati mengatakan, Bung Karno sebagai salah satu sosok pemimpin yang tidak mudah menyerah.
Kemudian, ia menegaskan bahwa sifat tidak mudah menyerah adalah watak seorang pemimpin.
"Bahwa kalau kita memiliki tujuan, kita harus mengikuti tujuan itu dan jangan menyerah begitu saja. Menurut saya, itulah watak seorang pemimpin,” kata Megawati dalam pidatonya secara virtual di acara Bandung-Belgrade-Havana in Global History and Perspective' di Gedung ANRI, Jakarta, Senin (7/11/2022).
Baca juga: Khawatir Negara di Dunia Mabuk dan Picu Perang Bersenjata, Megawati: Harus Kita Halangi
Megawati mengatakan, ia teringat bagaimana Soekarno menceritakan sebelum terjadinya Konferensi Asia Afrika (KAA) sampai berada di dalam konferensi.
“Jadi, yang paling saya kagumi adalah dengan caranya Bung Karno itu bisa mengajak yang namanya sekarang menjadi Republik Rakyat Tiongkok untuk ikut di dalam Konferensi Asia-Afrika tersebut. Ketika itu beliau berhubungan dengan Ketua Mao Zedong,” jelas Megawati.
Ketua Umum PDI-P itu mengatakan bahwa Soekarno mengajak China yang saat itu belum ikut serta dalam KAA.
"Beliau (Soekarno) bilangnya begini, ‘Kalian itu jangan mengurung diri saja di dalam yang disebut tirai bambu. Sudah saatnya kalian pun harus ikut sebagai salah satu bangsa yang mempunyai penduduk terbesar di dunia’,” ujar Megawati mengingat cerita sang ayah.
Baca juga: Elite PDI-P Tanya Kapan Deklarasi Capres, Megawati Jawab Apakah Kita Sudah Siap?
Ajakan tersebut disambut baik oleh Perdana Menteri China Zhou Enlai. Ia sepakat dengan Bung Karno agar China ikut serta KAA.
"Akhirnya, di situlah maka China itu ikut di dalam Konferensi Asia-Afrika dan dapat membuka dirinya menjadi seperti Tiongkok yang sekarang,” kata Megawati.
Selanjutnya, Megawati bercerita bagaimana Bung Karno menjadi faktor masuknya Aljazair sebagai negara peserta KAA, bukan negara peninjau.
Saat itu, menurut Megawati, Aljazair belum merdeka. Sehingga, dalam ketentuannya, negara yang belum merdeka dan ikut hadir di KAA, Bandung, maka ditaruh ke tempat peninjau.
Namun, Bung Karno mengambil peran penting sehingga Aljazair masuk sebagai negara peserta konferensi.
Baca juga: [VIDEO] HOAKS! Mahfud MD Desak KPK Tangkap Megawati
Bung Karno menggunakan keahlian arsiteknya dengan menggambar bendera Aljazair pada sebuah kertas.
“Lalu, Bung Karno di sebuah meja yang kosong, duduk, memanggil delegasi tersebut. Lalu, gampang saja, beliau minta kertas. Di tempat kosong itu kan biasanya ada nama (negara), lalu untuk bendera," kata Megawati.