Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senada dengan PKS soal Kesepakatan Koalisi, Demokrat: Makin Banyak Kesepahaman

Kompas.com - 05/11/2022, 20:42 WIB
Tatang Guritno,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyatakan kesamaan pandangan dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) soal progres pembentukan koalisi.

Menurut dia, poros koalisi PKS-Demokrat-Nasdem kian dekat untuk diwujudkan.

“(Progres) bisa 90 persen, bisa lebih. Semakin banyak kesepahaman yang telah dicapai,” ujar Herzaky kepada Kompas.com, Sabtu (5/11/2022).

Ia mengungkapkan, komunikasi yang terjalin pun kian erat dan semakin hangat.

Baca juga: Dinilai Bisa Tinggalkan Nasdem-Demokrat, PKS: Kami Tak Mau Berandai-andai

Namun, Herzaky mengatakan, deklarasi belum tentu terjadi pada 10 November 2022 seperti yang diusulkan Partai Nasdem.

“Masyarakat memang menanti benar karena berharap perubahan dan perbaikan bisa terwujud di negeri ini,” sebut dia.

“Hanya mohon ditunggu, kami tidak mau terburu-buru, tidak mau salah langkah. Kami ingin menang, bukan hanya bersama,” tutur Herzaky.

Di sisi lain, ia mengatakan, semakin banyak serangan-serangan politik yang dilancarkan untuk menghalangi ketiga partai politik (parpol) itu bersatu.

Baca juga: PKS Sebut Kesepakatan Koalisi dengan Nasdem-Demokrat Mencapai 90 Persen

Namun, Herzaky menegaskan hal itu justru kian meyakinkan Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan PKS untuk bekerja sama.

“Insyaallah kami tetap teguh bersama untuk perubahan dan perbaikan rakyat Indonesia,” imbuh dia.

Diketahui, PKS tak mau berpikir akan meninggalkan Partai Demokrat dan Nasdem jika kepentingannya tidak diakomodasi.

Kepentingan itu terkait usulan PKS agar mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dipilih sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

Baca juga: PKS Dinilai Bisa Pindah ke Gerindra-PKB karena Kepentingan Sulit Diakomodir Nasdem-Demokrat

“Kami tidak mau berandai-andai, kita lalui saja prosesnya dengan rasional, dan obyektif sesuai dengan kesepakatan,” ungkap Juru Bicara PKS M Kholid kepada Kompas.com, Sabtu.

Sebaliknya, Kholid mengatakan, kian banyak kesepakatan antara ketiga parpol yang terwujud. Maka, keberhasilan penjajakan koalisi telah mendekati tahap akhir.

“Perjalanan di koalisi perubahan sudah 90 persen, jadi sudah banyak hal yang disepakati. Kami optimis akan menemukan jalan yang terbaik,” kata Kholid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com