JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Kholid mengatakan progres pembentukan koalisi bersama Partai Nasdem dan Partai Demokrat hampir mencapai titik akhir.
Ia mengungkapkan penjajakan tinggal menunggu 10 persen lagi sebelum koalisi terbentuk.
“Perjalanan di koalisi perubahan sudah 90 persen, jadi sudah banyak hal yang disepakati. Kami optimistis akan menemukan jalan yang terbaik,” ungkap Kholid kepada Kompas.com, Sabtu (5/11/2022).
Baca juga: Dinilai Bisa Tinggalkan Nasdem-Demokrat, PKS: Kami Tak Mau Berandai-andai
Menurut dia, proses pembentukan koalisi berlangsung secara kolektif kolegial dan masing-masing partai politik (parpol) saling menghargai satu sama lain.
“Proses komunikasi di koalisi perubahan berlangsung sangat kondusif, guyub, dan saling menghormati sikap masing-masing,” ucap dia.
Maka ia menyebutkan pihaknya belum memikirkan langkah politik ke depan jika kepentingan PKS tak diakomodir.
Dalam hal ini keinginan PKS adalah mengusung mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang diusung Partai Nasdem.
Baca juga: PKS Dinilai Bisa Pindah ke Gerindra-PKB karena Kepentingan Sulit Diakomodir Nasdem-Demokrat
“Kami tidak mau berandai-andai, kita lalui saja prosesnya dengan rasional, dan objektif sesuai dengan kesepakatan,” tutur dia.
Terakhir Kholid menjelaskan ketiga parpol tak hanya membahas soal kriteria cawapres, namun juga mekanisme pemilihannya.
“Kalau kriteria, dan mekanisme pengambilan keputusan disepakati, baik PKS, Nasdem dan Demokrat sama-sama berkomitmen untuk menerima hasil keputusan tersebut untuk diputuskan sesuai mekanisme internal partai,” imbuh dia.
Sebelumnya Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaedi menduga PKS bisa berpindah haluan untuk bergabung dengan koalisi Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Baca juga: Ajak Relawannya Bantu Partai Nasdem, Anies: PKS-Demokrat Sedang Berproses
Pasalnya kepentingan PKS untuk mengusung Ahmad Heryawan sulit diwujudkan oleh Partai Nasdem dan Demokrat.
Ari menyampaikan secara elektoral Ahmad Heryawan memiliki elektabilitas lebih rendah ketimbang Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Begitu pun perolehan kursi Parlemen PKS lebih rendah ketimbang Partai Demokrat.
Sejauh ini Demokrat begitu menggebu-gebu ingin menyandingkan Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ‘calon pengantin’ bagi Anies Baswedan,” terang Ari pada Kompas.com, Jumat (4/11/2022).
Di sisi lain, kemungkinan bergabungnya parpol baru pada koalisi Gerindra-PKB diungkap oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Ia meyakini bakal ada dua parpol Parlemen yang bakal bekerja sama dengan Gerindra dan PKB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.