JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo akan menghadiri sejumlah agenda konferensi tingkat tinggi (KTT) internasional pada pertengahan November ini.
Menurut Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono, agenda yang akan dihadiri Presiden yakni KTT ASEAN di Phnom Penh (Kamboja) pada 10-13 November, lalu KTT G20 di Bali pada 14-16 November dan KTT APEC di Bangkok (Thailand) pada 17 November.
"Rangkaiannya nanti ke KTT ASEAN, terus Bapak kembali lagi ke Bali mengadakan agenda G20 pada 14,15,16 November," ujar Heru usai meresmikan Rumah Digital Disabilitas di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Jumat (4/11/2022).
Baca juga: Kunker ke Mojokerto, Jokowi Akan Tinjau Pabrik Bioetanol dan Kebun Tebu
Setelah itu, Presiden Jokowi akan ke Solo untuk meresmikan Masjid Raya Sheikh Zayed yang merupakan hadiah dari Pangeran Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed bin Zayed Al-Nahyan (MBZ).
Menurut Heru, Pangeran MBZ akan ikut menghadiri peresmian masjid tersebut.
Setelah dari Solo, Jokowi akan ke Bangkok untuk menghadiri KTT APEC.
"Dan setelah itu kembali. Jadi rangkaian itu mulai sampai dengan 16-17 Bapak Presiden ada rangkaian kegiatan," tambah Heru.
Sementara itu, sebelumnya Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan, ada 18 pemimpin dunia yang akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Jokowi di sela-sela KTT G20 pada November 2022 mendatang.
Termasuk salah satunya Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
"Untuk bilateral sejauh ini sudah, saya lupa datanya, tapi sekitar 18-20 (pemimpin)," kata Retno Marsudi usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/10/2022).
Baca juga: Mengadu ke Jokowi, Anak Iwan Boedi: Almarhum Korban Manusia Serakah dan Tak Punya Nurani
"Kita akan melakukan bilateral dengan Amerika (Serikat)," ujar Retno Marsudi.
Menurutnya, banyak pemimpin negara yang antre untuk menemui Jokowi menandakan antusiasme dan harapan mereka terhadap KTT G20 sangat tinggi.
Sementara itu, Retno Marsudi mengaku belum bisa memastikan pertemuan antara Jokowi dan Presiden Rusia Vladimir Putin karena masih menunggu dinamika yang terjadi.
"Kita belum tahu, kita masih menunggu. Bilateral sudah 18 tadi, Amerika terjadwal. Sekali lagi, semua sedang bergerak tetapi gambarannya insya Allah akan baik," ujar Retno.
Baca juga: Jokowi ke Jatim Saat Ada Demo 411, Ini Penjelasan Istana
Ia mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengatur jadwal pertemuan bilateral tersebut supaya tidak mengganggu jalannya rangkaian KTT G20.
Retno Marsudi mengungkapkan, jika pertemuan bilateral tak terlaksana di KTT G20, maka pertemuan juga dapat digelar di sela-sela KTT ASEAN di Phnom Penh atau KTT APEC di Bangkok yang berlangsung sebelum dan setelah KTT G20.
"Kita akan coba mengakali misalnya di pertemuan ASEAN kalau mereka hadir di ASEAN beberapa, oke kita bilateralnya mungkin di ASEAN. Demikian juga, kalau di APEC kita ketemunya di APEC," kata Retno.
Baca juga: Turun Tangan Jokowi untuk Proyek LRT Jakarta..
Namun, Retno Marsudi menegaskan, pihaknya akan berusaha mengakomodasi pertemuan antara para pemimpin dunia dengan Jokowi.
"Prinsipnya, presiden sangat menghargai dan ingin sekali melakukan pertemuan sesuai dengan permintaan para leaders negara lain," kata Retno Marsudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.