Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Spanduk Anies-Aher di Solo, PKS: Kreativitas Warga Kami Hormati

Kompas.com - 02/11/2022, 15:51 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Kholid mengomentari kemunculan spanduk dukungan untuk Anies Baswedan dan Ahmad Heryawan di Solo, Jawa Tengah.

Menurut Kholid, spanduk itu wujud ekspresi masyarakat pada figur yang didukungnya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Menurut hemat saya sebagai ekspresi demokrasi warga itu wajar saja. Ada harapan dari warga untuk mendukung pilihannya. Kreativitas dari warga kita hormati,” ujar Kholid pada Kompas.com, Rabu (2/11/2022).

Baca juga: Muncul Spanduk Anies-Aher di Solo, PKS: Bukan Perintah Partai

Ia menegaskan, PKS tidak berada di balik kemunculan spanduk itu. Pihaknya tak pernah mengkoordinir siapa pun untuk memberikan dukungan pada Anies dan Ahmad Heryawan.

“Saya tidak mengetahui siapa yang memasang dan bukan perintah dari partai,” kata dia.

Di sisi lain, Kholid menyampaikan, keberadaan spanduk itu tak mengganggu proses penjajakan koalisi yang tengah berlangsung bersama Partai Demokrat dan Partai Nasdem.

Sebaliknya, dukungan masyarakat seperti itu mesti dihormati sebagai bagian dari demokrasi.

“Enggak mengganggu, itu hal biasa saja. Aspirasi masyarakat kita hormati,” ujarnya.

Baca juga: Soal Cawapres Anies, Nasdem-Demokrat-PKS Buka Komunikasi dengan Tokoh Selain AHY-Aher

Diketahui, Partai Nasdem, Demokrat dan PKS saat ini tengah menjajaki koalisi. Akan tetapi, bangun koalisi ketiga partai politik (parpol) itu belum terbentuk.

Salah satu yang belum mencapai kesepakatan ada pada proses penentuan cawapres pendamping Anies.

Anies merupakan capres yang telah diusung oleh Partai Nasdem.

Dalam hal ini Partai Demokrat masih ingin mendorong Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi cawapres Anies.

Baca juga: Spanduk Bersatu Bersama Usung Anies-Aher 2024 Terpasang di Kota Solo

Keduanya dipandang memiliki chemistry yang baik, dan sama-sama merepresentasikan semangat Partai Demokrat yaitu perubahan dan perbaikan.

Sedangkan PKS ingin kursi cawapres diberikan pada Ahmad Heryawan, karena ia dianggap sebagai figur yang matang sebagai mantan Gubernur Jawa Barat.

Di sisi lain Partai Nasdem ingin figur cawapres dipilih dari kader non-parpol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com