JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Bidang Politik Puan Maharani akhirnya angkat bicara soal "Dewan Kolonel" yang terkena sanksi oleh Bidang Kehormatan DPP PDI-P.
Puan menyatakan, Dewan Kolonel dianggap sudah berakhir setelah disanksi.
"Sudah selesai, PDI-P solid. Enggak ada apa-apa. Itu hanya dinamika di dalam internal partai," kata Puan ditemui di area Sport Centre, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (1/11/2022).
Baca juga: Puan Maharani Ke Dewan Kolonel: Ikuti Perintah Ketum
Jawaban Puan itu disampaikan setelah ia selesai berolahraga bulutangkis di area Sport Center, atau serupa Gelanggang Olahraga milik Kompleks Parlemen Senayan.
Ketua DPR RI ini juga menegaskan, semua kader akan tegak lurus dengan aturan partai yang salah satunya kesepakatan untuk mengikuti Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terkait pencapresan.
"Intinya kita PDI-P solid dan kita akan mengikuti perintah apa yang diinstruksikan ketum tentang kesamaan paham," kata dia.
Butuh waktu lebih dari satu minggu bagi publik untuk mendengarkan respons Puan terhadap Dewan Kolonel, setelah forum itu dikenakan sanksi pada Senin (24/10/2022) di Kantor DPP PDI-P Jalan Diponegoro, Jakarta.
Masih lekat dalam ingatan ketika Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun menjatuhkan sanksi keras kepada empat anggota Dewan Kolonel.
Baca juga: Bahlil Lahadalia Ngaku Masih Kader Golkar, tapi Dukung Puan Presiden
Empat kader PDI-P yang juga anggota Dewan Kolonel yaitu Trimedya Panjaitan, Johan Budi, Masinton Pasaribu, dan Hendrawan Supratikno.
Keempatnya merupakan anggota DPR Fraksi PDI-P yang menyatakan terang-terangan kepada media massa mendukung Puan untuk maju sebagai calon presiden (capres).
Dukung mendukung capres itu lah yang menjadi awal mula terbentuknya sebuah forum bernama "Dewan Kolonel".
Dukung boleh saja...
Meskipun menilai masalah Dewan Kolonel sudah selesai, Puan juga memberikan komentar soal adanya dukung mendukung tokoh internal PDI-P untuk maju capres.
Baca juga: Usai Bertemu Airlangga, Puan Akan Safari Politik ke PPP dan PAN
Menurut dia, sejatinya hal tersebut tidak menjadi soal asalkan seluruh kader tetap menghormati keputusan Megawati pada akhirnya.
"Semua orang boleh mendukung dan memberikan dukungan kepada internal yang dianggap mumpuni yang mempunyai kapasitas dan kapabilitas untuk ikut dalam proses Pilpres 2024, namun semua itu kita sebagai anggota PDI-P akan ikut pada keputusan ketum," kata Puan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.