Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Erick Thohir, Sandiaga Uno Juga Masuk Bursa Capres-Cawapres PPP

Kompas.com - 31/10/2022, 17:14 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengagendakan acara seminar nasional dan temu tokoh yang dihadiri oleh kader perempuan partai berlambang kabah itu.

Acara yang digelar hari ini, Senin (31/10/2022) dihadiri dua menteri kabinet Indonesia Maju, yakni Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

Dalam acara ini, Erick Thohir mendapatkan dukungan PPP maju sebagai calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres).

Baca juga: Dapat Dukungan PPP Jadi Capres atau Cawapres, Erick Thohir: Jangan GR

Sandiaga pun demikian. Melalui Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani dikatakan bahwa partainya mengakui nama mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu masuk bursa capres-cawapres yang didukung partainya.

"Kami mendengarkan yang di DPP ini suara dari bawah. Nah sejauh ini Pak Sandi, Pak Ganjar, Pak Anies, Pak Erick dan Plt ketua umum (PPP) itu adalah nama-nama yang kami terima," kata Arsul ditemui di Kantor DPP PPP, Jakarta usai acara, Senin.

Akan tetapi, Arsul menegaskan bahwa hal itu belum menjadi keputusan mutlak PPP dalam pencapresan. Nama yang muncul ini, lanjutnya, adalah usulan dari organisasi partai tingkat wilayah.

"Seperti yang sudah saya sampaikan, PPP itu berancar-ancar nanti di awal 2023 baru akan memutuskan melalui forum yang disebut dengan musyawarah kerja nasional (mukernas)," ujar Arsul.

Baca juga: Kepada Erick Thohir, Arsul Sani: Kalau Ada Reshuffle, Tolong PPP Tambah Wakil Menteri

Arsul mengatakan, kemungkinan akan muncul beberapa nama yang dihasilkan Mukernas PPP untuk dijadikan capres atau cawapres. Nama-nama ini yang nantinya akan dibawa ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk dibahas lebih lanjut. Adapun KIB terdiri dari PPP, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN)

"Tentu juga kalau ada sejumlah nama itu, itu akan memberikan ruang bagi PPP untuk bisa bermusyawarah dengan partai koalisinya lebih baik," tutur Wakil Ketua MPR itu.

Arsul tak membeberkan kapan tepatnya PPP mengumumkan siapa sosok yang akan diusung. Ia pun mengajak seluruh pihak bersabar menanti waktu tersebut.

"Ya nanti, sabar dulu. Kalau PPP ini selain ikhtiar daratan, melihat survei, dukungan dan lain sebagaimana, kami juga mengenal yang namanya ikhtiar langitan. Pakai istikharah dulu," ujarnya.

Baca juga: Waketum PPP Sebut Erick Thohir Cocok Jadi Capres atau Cawapres 2024

Diberitakan sebelumnya, Arsul Sani juga mengatakan bahwa Erick Thohir mendapatkan dukungan PPP untuk maju sebagai capres cawapres pada Pemilu 2024.

"Yang terhormat, Mas Menteri BUMN, Mas Erick Thohir. Kalau dari apa yang tadi disampaikan, singkat padat ini saya kira cocok jadi capres atau cawapres ini," kata Arsul dalam acara Seminar Nasional dan Temu Tokoh Wanita Persatuan Pembangunan yang digelar di Kantor DPP PPP.

Pernyataan Arsul itu pun langsung diikuti dengan tepuk tangan meriah seluruh peserta acara.

Kemudian, Arsul melanjutkan pernyataannya dengan kembali bertanya kepada seluruh kader perempuan PPP dalam acara.

"Ini saya mau tanya ini, kira-kira kalau PPP usung sampeyan ini setuju enggak," tanya Arsul.

"Setuju," jawab peserta acara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com