Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hanif Sofyan
Wiraswasta

Pegiat literasi di walkingbook.org

Kompor Pilpres dan Baju Merah Ganjar Pranowo

Kompas.com - 30/10/2022, 06:52 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KETIKA pertanyaan presenter BTV Fristian Griec dalam program Berita Satu Spesial, Selasa (18/10/2022), dijawab dengan lugas oleh Ganjar Pranowo siap maju menjadi calon presiden, sontak pernyataan itu menjadi diskursus yang riuh.

Tak tergambar tendensi apapun, termasuk aroma "perlawanan" dari ungkapan narasi pilihan politiknya itu.

Namun banyak pengamat politik menilai, seolah Ganjar menegasi bahwa ia juga bisa berdikari keluar dari bayang-bayang PDIP.

Apalagi di belakangnya banyak partai yang mengharapkan kesiapan Ganjar untuk maju, seperti telah dikemukakan oleh PSI, PPP, dan PAN melalui deklarasi-deklarasi yang digelar di beberapa daerah dan nasional.

Elektabilitas dan percaya diri Ganjar

Padahal Ganjar barangkali hanya berpatokan pada rasa percaya dirinya. Salah satunya, hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menempatkannya masih dalam posisi jabatan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dibesut PDIP di peringkat pertama dengan elektabilitas mencapai 29 persen bila maju sebagai calon presiden (capres) 2024.

Dalam survei dengan simulasi 19 nama itu, elektabilitas Ganjar jauh melejit di atas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di posisi kedua dengan raihan 19,6 persen dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 17,4 persen.

Begitu juga hasil survei institusi partai oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengungkapkan, elektabilitas PDI-P akan meningkat sekitar 15 persen, jika mengusung Ganjar Pranowo capres.

Pernyataan majunya Ganjar sekaligus mengakhiri kerisauan banyak pihak mengenai maju atau tidaknya orang nomor satu di Jawa Tengah tersebut untuk menduduki kursi nomor satu Republik Indonesia, pascaberakhirnya kepemimpinan Presiden Ir. Joko Widodo.

Konstelasi politik berubah cepat. Kemarin, masih beredar kemungkinan PDIP menafikan Ganjar dengan memilih Puan sebagai capres. Seolah Ganjar didera ketergantungan karena sebagai kader ber-elektabilitas moncer justru seperti menjadi "ganjalan" bagi naiknya Puan.

Dengan keyakinan positif itu, Ganjar “Nyapres”. Tentu saja pernyataan Ganjar nyapres 2024, tak hanya bikin jagad Indonesia kaget, tapi PDIP-lah partai yang kelimpungan mengkondisikan pilihan politiknya atas Puan Maharani Nakshatra Kusyala Devi atau Puan Maharani.

Sekaligus ini menjadi pukulan telak bagi PDIP, Megawati dan Puan yang tengah bersusah payah mendulang elektabilitas dengan blusukan mendadak.

Ini barangkali bagian dari rentetan peristiwa politik yang kemudian terakumulasi pada “kegerahan” Megawati dan partai banteng merahnya.

Apalagi sejak elektabilitas Ganjar terus berada di atas Puan. Sebaliknya, publik juga merasa gamang, ketika PDIP "memaksakan" Puan maju, sedangkan PDIP memiliki kader terbaik dengan elektabilitas tinggi.

Tak mengherankan jika kabar terbaru, keputusan Ganjar justru berbuah “sanksi teguran disiplin kader partai”. Teguran lisan oleh Bidang Kehormatan DPP PDI-P pada Senin (24/10/2022) sore, adalah buntut pernyataannya soal siap menjadi calon presiden (capres).

Bagaimanapun Ganjar menerimanya dengan legowo, sembari menyebut bahwa "Pak Sekjen sudah bicara, lihat baju saya, semua keputusan terkait pilpres adalah keputusan ketum."

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com