Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSAL Sebut Pelindungan Wilayah IKN Perlu Strategi Pertahanan Menyeluruh

Kompas.com - 28/10/2022, 09:44 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan, pelindungan wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara memerlukan strategi pertahanan secara menyeluruh.

Hal ini disampaikan Yudo ketika menjadi keynote speaker yang dibacakan Wakil KSAL Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono pada Seminar Akhir Pasis Dikreg di Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal), Jakarta, Kamis (27/10/2022).

“Dalam rangka melindungi Ibu Kota Nusantara sebagai center of gravity negara Indonesia, perlu dilaksanakan penyesuaian strategi pertahanan negara secara menyeluruh,” kata Yudo Margono dalam keterangan tertulis, Jumat (28/10/2022).

Dalam pelaksanaannya, Yudo mengatakan, pelindungan wilayah IKN juga membutuhkan implementasi smart defence atau pertahanan cerdas.

“Yakni pertahanan ibu kota yang berbasis teknologi, diplomasi, dan kearifan lokal yang terintegrasi, sebagai bagian dari Strategi Pertahanan Laut Nusantara (SPLN) yang bersifat semesta dengan melibatkan seluruh komponen dan sumber daya nasional,” ujar Yudo.

Baca juga: Prabowo Sebut Pertahanan Udara-Laut RI Perlu Investasi untuk Perkecil Ketertinggalan

Menurut Yudo, pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN Nusantara merupakan satu langkah strategis yang berimplikasi kepada pusat gravitasi Indonesia.

Hal ini juga akan berdampak pada aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, serta aspek pertahanan dan keamanan.

“Dalam perspektif geostrategis, Ibu Kota Nusantara berada pada posisi yang strategis. Namun demikian, mengandung kerentanan terhadap ancaman,” katanya.

Di samping itu, Yudo menjelaskan, pertahanan Indonesia disusun dengan memperhatikan geografi sebagai negara kepulauan.

Oleh karena itu, pertahanan matra laut pun disusun dalam konsep SPLN berdasarkan dinamika lingkungan strategis, ataupun kemampuan sumber daya nasional yang dimiliki.

Baca juga: Jokowi: Harus Optimistis Upacara HUT Ke-79 RI Bisa Digelar di IKN

Menurutnya, SPLN diselenggarakan untuk mencegah niat dan menindak pihak-pihak yang mengganggu kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI, sekaligus menanggulangi setiap bentuk ancaman aspek laut.

“Serta memelihara stabilitas keamanan di perairan yurisdiksi Indonesia, sekaligus menciptakan kondisi laut yang terkendali guna menjamin kelangsungan pembangunan nasional,” ujarnya.

Yudo menambahkan, pertahanan laut yang disusun dalam pertahanan berlapis merupakan rencana tindakan yang bertujuan untuk menjamin sterilitas wilayah atau teritori dari kekuatan musuh.

Untuk menjalankan strategi pertahanan tersebut, menurutnya, kekuatan matra laut tidak berdiri sendiri.

“Diperlukan optimalisasi Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) serta kolaborasi, integrasi dan keterpaduan kekuatan tri matra dengan melibatkan seluruh sumber daya nasional guna melaksanakan pengendalian laut serta antiakses dan pencegahan,” kata Yudo Margono.

Baca juga: Tinjau Proyek Infrastuktur IKN, Jokowi: Ini Progres yang Baik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com