JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan, pelindungan wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara memerlukan strategi pertahanan secara menyeluruh.
Hal ini disampaikan Yudo ketika menjadi keynote speaker yang dibacakan Wakil KSAL Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono pada Seminar Akhir Pasis Dikreg di Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal), Jakarta, Kamis (27/10/2022).
“Dalam rangka melindungi Ibu Kota Nusantara sebagai center of gravity negara Indonesia, perlu dilaksanakan penyesuaian strategi pertahanan negara secara menyeluruh,” kata Yudo Margono dalam keterangan tertulis, Jumat (28/10/2022).
Dalam pelaksanaannya, Yudo mengatakan, pelindungan wilayah IKN juga membutuhkan implementasi smart defence atau pertahanan cerdas.
“Yakni pertahanan ibu kota yang berbasis teknologi, diplomasi, dan kearifan lokal yang terintegrasi, sebagai bagian dari Strategi Pertahanan Laut Nusantara (SPLN) yang bersifat semesta dengan melibatkan seluruh komponen dan sumber daya nasional,” ujar Yudo.
Baca juga: Prabowo Sebut Pertahanan Udara-Laut RI Perlu Investasi untuk Perkecil Ketertinggalan
Menurut Yudo, pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN Nusantara merupakan satu langkah strategis yang berimplikasi kepada pusat gravitasi Indonesia.
Hal ini juga akan berdampak pada aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, serta aspek pertahanan dan keamanan.
“Dalam perspektif geostrategis, Ibu Kota Nusantara berada pada posisi yang strategis. Namun demikian, mengandung kerentanan terhadap ancaman,” katanya.
Di samping itu, Yudo menjelaskan, pertahanan Indonesia disusun dengan memperhatikan geografi sebagai negara kepulauan.
Oleh karena itu, pertahanan matra laut pun disusun dalam konsep SPLN berdasarkan dinamika lingkungan strategis, ataupun kemampuan sumber daya nasional yang dimiliki.
Baca juga: Jokowi: Harus Optimistis Upacara HUT Ke-79 RI Bisa Digelar di IKN
Menurutnya, SPLN diselenggarakan untuk mencegah niat dan menindak pihak-pihak yang mengganggu kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI, sekaligus menanggulangi setiap bentuk ancaman aspek laut.
“Serta memelihara stabilitas keamanan di perairan yurisdiksi Indonesia, sekaligus menciptakan kondisi laut yang terkendali guna menjamin kelangsungan pembangunan nasional,” ujarnya.
Yudo menambahkan, pertahanan laut yang disusun dalam pertahanan berlapis merupakan rencana tindakan yang bertujuan untuk menjamin sterilitas wilayah atau teritori dari kekuatan musuh.
Untuk menjalankan strategi pertahanan tersebut, menurutnya, kekuatan matra laut tidak berdiri sendiri.
“Diperlukan optimalisasi Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) serta kolaborasi, integrasi dan keterpaduan kekuatan tri matra dengan melibatkan seluruh sumber daya nasional guna melaksanakan pengendalian laut serta antiakses dan pencegahan,” kata Yudo Margono.
Baca juga: Tinjau Proyek Infrastuktur IKN, Jokowi: Ini Progres yang Baik
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.