Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Sebut Pertahanan Udara-Laut RI Perlu Investasi untuk Perkecil Ketertinggalan

Kompas.com - 28/10/2022, 08:26 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyebutkan, pertahanan udara dan laut Indonesia memerlukan investasi lebih untuk memperkecil ketertinggalan.

Prabowo mengakui bahwa Indonesia sempat lengah ketika tidak dihadapi dengan gangguan besar-besaran dalam puluhan tahun ke belakang.

Ia mencontohkan gangguan tersebut seperti pertempuran atau pemberontakan yang melibatkan pihak asing.

Akibatnya, perhatian negara terhadap investasi pertahanan nasional menjadi lengah.

“Ini makin membuat kita, menurut saya, agak lengah dalam investasi kita dalam pertahanan. Akibatnya, angkatan udara dan angkatan laut kita perlu suatu investasi yang lebih untuk mengejar ketertinggalan,” kata Prabowo di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta, Kamis (27/10/2022).

Baca juga: Prabowo Sebut Perang Rusia-Ukraina Berdampak Global

Prabowo mengatakan, investasi terhadap pertahanan nasional diperlukan untuk menjamin keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Di samping itu, ia mengatakan, penguatan pertahanan nasional juga bisa untuk menjaga kekayaan negara agar tidak dirampas oleh negara lain.

“Kita perlu investasi lebih untuk menjamin bahwa kita bisa menjaga, terutama keutuhan wilayah kita. Kedua, kekayaan bangsa kita tidak dicuri dan dirampas oleh pihak-pihak luar,” ujar Prabowo.

Kendati perlu memperkecil ketertinggalan pada aspek pertahanan udara dan laut, Prabowo tetap tak melupakan aspek matra darat.

Baca juga: Prabowo Harap Akan Ada Banyak Kontrak Kerja Sama Pertahanan di Acara Indo Defence

Menurut Prabowo, pertahanan modern tidak bisa hanya mengandalkan satu matra semata.

Ia mengatakan, matra darat, laut, dan udara mesti berkembang dengan serasi dan seimbang.

“Tidak bisa satu sektor satu matra. Jadi kalau bicara pertahanan secara utuh atau peperangan secara utuh, tidak ada yang mana prioritas laut atau udara. Jadi ini adalah harus seimbang dan harus serasi,” kata Prabowo.

Baca juga: Prabowo: Tidak Ada Bangsa di Dunia Berniat Perang, tapi Kenyataannya…

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com