JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengatakan, pihaknya melakukan patroli siber terkait obat sirup yang dinyatakan tidak aman.
BPOM berpatroli mulai dari media sosial hingga platform e-commerce untuk mencari orang-orang yang masih berjualan obat yang diduga memicu gagal ginjal akut tersebut.
"BPOM secara berkesinambungan melaksanakan patroli siber pada platform situs, media sosial, dan e-commerce untuk menelusuri penjualan produk yang dinyatakan tidak aman," ujar Penny dalam jumpa pers virtual, Kamis (27/10/2022).
Baca juga: 6 Kasus Gagal Ginjal Akut di Kota Tangerang, Ini yang Dilakukan Pemkot
Dari patroli siber tersebut, per 26 Oktober 2022, BPOM menemukan 6.000 link penjualan sirup obat berbahaya.
Penny pun meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Asosiasi E-Commerce Indonesia melakukan take down terhadap situs-situs penjualan itu.
"BPOM telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Asosiasi E-Commerce Indonesia untuk melakukan penurunan konten terhadap 6.001 link yang teridentifikasi melakukan penjualan sirup obat yang dinyatakan tidak aman," imbuhnya.
Baca juga: Komnas HAM Pertanyakan Santunan Pemerintah untuk Korban Meninggal Gagal Ginjal Akut Misterius
Untuk diketahui, saat ini BPOM tengah melaksanakan pemeriksaan terhadap obat sirup yang beredar di Indonesia.
Hasilnya, setidaknya ada tiga obat sirup yang mengandung etilen glikol dan dietilen glikol melebihi batas, bahkan sangat tinggi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.