JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, sebanyak 143 pasien atau 53 persen dari total 269 pasien gagal ginjal akut misterius (acute kidney injury atau AKI) mengeluh tidak bisa buang air kecil (BAK).
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Mohammad Syahril mengatakan, adanya gejala tidak bisa buang air kecil (anuria) menandakan pasien sudah masuk stadium 3.
"Kalau dia sudah sama sekali tidak BAK itu disebut dengan anuria atau berarti sudah stadium 3, stadium berat. Sebanyak 143 pasien atau 53 persen itu dia anuria, kemudian oliguria (kencing sedikit) 22 persen," kata Syahril dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Kamis (27/10/2022).
Baca juga: 10 Vial Obat Penawar Gagal Ginjal Akut dari Singapura Tiba Hari Ini
Agar pasien tidak terlambat ditangani, Syahril menyarankan agar orangtua memperhatikan gejala awal (prodromal) dari gagal ginjal akut misterius ini yang menyerang anak.
Gejala awal yang biasanya timbul meliputi, demam, nafsu makan turun, tidak begitu bergairah, diare, mual-mual, muntah, dan gangguan saluran pernapasan.
"Jadi ada gejalanya, ya. Sehingga diharapkan kita semua berhati-hati terutama di gejala awal sekitar 1-5 hari. Diikuti dengan gejala berikutnya karena ini akut dan progresif," ucap Syahril.
Baca juga: Update Kasus Gagal Ginjal Akut: Total 269 Terdiagnosis, 157 Orang Meninggal
Ia pun meminta orangtua memantau kebiasaan anak buang air kecil, mulai dari frekuensinya hingga volumenya.
Jumlah urine normal dihitung sebesar 1 cc per kilogram berat badan per jam. Artinya jika berat badan mencapai 10 kilogram, maka jumlah urine normal sebesar 10 cc per jam atau 240 cc dalam sehari.
"Perhatikan frekuensi BAK termasuk volumenya. Sebagai contoh biasanya 10 kali BAK, tapi kok sekarang cuma 4-5 kali. Biasanya pampers basah semua, tapi ternyata (sekarang) tidak," jelas dia.
Baca juga: Komisi IX DPR Minta Kemenkes Buat Layanan Pengaduan dan Pelaporan Gagal Ginjal Akut
Sebagai informasi, kasus gagal ginjal akut misterius mencapai 269 kasus per tanggal 26 Oktober 2022.
Angkanya meningkat dari laporan sebelumnya, yaitu 245 kasus.
Lalu, jumlah pasien yang dirawat kini mencapai 73 kasus. Sebanyak 157 orang meninggal dunia atau 58 persen dari total kasus, dan 39 pasien lainnya sembuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.