Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Litbang “Kompas”: Ganjar Unggul pada Simulasi Tiga Bakal Capres

Kompas.com - 27/10/2022, 10:36 WIB
Tatang Guritno,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo unggul dalam simulasi tiga bakal calon presiden (capres) survei Litbang Kompas Oktober 2022.

Survei yang berlangsung 24 September - 7 Oktober 2022 itu melakukan simulasi jika Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 hanya diikuti oleh Ganjar, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

Peneliti Litbang Kompas Reza Felix Citra menjelaskan di luar tiga capres tersebut masih ada total 24,4 persen suara calon lain, dan 18,3 persen suara yang belum menentukan pilihan atau undecided voters.

Maka simulasi dilakukan dengan mengalihkan suara yang diperoleh calon lain pada ketiga figur tersebut.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Ridwan Kamil Unjuk Gigi, Dulang Suara dari Pemilih Muda

“Hasilnya adalah elektabilitas Ganjar meningkat dari awalnya 23,2 persen menjadi 29,1 persen,” ujar Reza dikutip dari Kompas.id, Kamis (27/10/2022).

Disusul urutan kedua adalah Prabowo yang mulanya memiliki elektabilitas 17,6 persen menjadi 23,9 persen.

Sementara Anies ada di urutan ketiga, yang awalnya memiliki tingkat elektoral 16,5 persen menjadi 21,7 persen.

Tapi di tahap itu, jumlah undecided voters pun bertambah menjadi 25,3 persen.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Puan 1 Persen, Ganjar 23,2 Persen

Kemudian untuk menentukan hasil akhir, lanjut Reza, dilakukan ekstrapolasi atau memindahkan suara dari undecided voters pada ketiga kandidat.

Hasilnya Ganjar memiliki elektabilitas 38,9 persen, disusul Prabowo dengan raihan 32,1 persen, serta Anies yang mendapat elektabilitas 29 persen.

Dalam pandangan Reza, hasil ini menunjukan belum ada figur yang dominan untuk publik.

Jika kondisi ini terjadi pada Pilpres 2024 maka dipastikan bakal ada pertarungan elektoral putaran kedua.

Baca juga: Survei Litbang “Kompas”: Ganjar Unggul dalam Simulasi 4 Nama Capres

“Kemampuan menggalang dukungan dari tokoh lain bisa menjadi opsi tercepat untuk meningkatkan elektabilitas,” sebutnya.

“Tentu hal ini perlu didukung oleh partai sebagai penggerak yang terstruktur dan berjenjang sehingga pengenalan tokoh bisa lebih masif, dan merata ke seluruh daerah di Indonesia,” jelas dia.

Adapun survei dilakukan dengan wawancara tatap muka pada 1.200 responden di 34 provinsi.

Sampel ditentukan secara acak menggunakan pendekatan pencuplikan sistematis bertingkat.

Menggunakan metode tersebut survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error kurang lebih 2,8 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com