JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa perintangan penyidikan kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, AKP Irfan Widyanto, menjadi sosok yang membeli DVR CCTV untuk mengganti DVR yang ada di pos satpam Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Pasalnya, DVR CCTV itu berisi rekaman kamera CCTV yang mengarah ke rumah dinas Ferdy Sambo, di mana telah terjadi pembunuhan terhadap Brigadir J di sana.
Jumlah uang yang dikeluarkan oleh AKP Irfan demi mengganti DVR CCTV dibongkar oleh Tjong Djiu Fung alias Afung selaku pemilik usaha CCTV. Afung menyampaikan hal tersebut saat sidang dengan agenda pemeriksaan saksi, Rabu (26/10/2022).
Baca juga: AKP Irfan Bantah Satpam Soal Halangi Lapor RT Saat Ambil DVR CCTV
"Harganya kurang lebih totalnya semua itu Rp 3.550.000 (Rp 3,5 juta). Itu sama ongkos jasa saya ya," ujar Afung di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Afung menjelaskan, Irfan awalnya menghubungi dirinya via WhatsApp (WA).
Usai memperkenalkan dirinya, Irfan langsung menelepon Afung untuk membeli DVR CCTV.
Namun, merk DVR CCTV yang dicari Irfan sedang kosong di pasaran. Afung pun menawarkan alternatif DVR CCTV lain yang kualitasnya tak kalah bagus.
Baca juga: Ambil DVR CCTV, AKP Irfan Disebut Halangi Satpam Lapor ke Ketua RT
"(Akhirnya sepakat) permintaan dua unit DVR dan hardisknya 1 terra," ucapnya.
Afung mengatakan Irfan sendiri yang langsung membeli DVR CCTV itu.
Pembayaran dilakukan Irfan dengan mentransfer uang yang sudah disepakati sebesar Rp 3,5 juta melalui aplikasi mobile banking.
Untuk diketahui, Irfan mengganti DVR CCTV di dekat rumah Sambo atas perintah Kombes Agus Nurpatria.
Di mana, Agus diperintahkan oleh pimpinannya di Divisi Propam, yakni Brigjen Hendra Kurniawan dan Ferdy Sambo.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.