Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPT Dalami Kejiwaan Perempuan Penodong Pistol ke Paspampres

Kompas.com - 26/10/2022, 16:31 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tengah mendalami kondisi kejiwaan Siti Elina, perempuan yang menodongkan pistol ke arah personel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di Istana Negara, Jakarta, Selasa (25/10/2022).

Kepala BNPT Boy Rafli Amar mengatakan, pemeriksaan kejiwaan tersebut merupakan bagian dari pendalaman terhadap sosok Siti Elina.

“Didalami juga dari aspek kejiwaan juga, karena ini kan perlu pendalaman lebih lanjut terhadap perilaku yang bersangkutan,” ujar Boy di Gedung Sarinah, Jakarta, Rabu (26/10/2022) sore.

Baca juga: Terungkapnya Identitas Wanita Penodong Pistol ke Paspampres di Istana...

Boy menjelaskan pemeriksaan kejiwaan ini berangkat dari aksi Siti Elina yang ternyata menodongkan pistol ke arah personel Paspampres tanpa peluru.

Menurutnya, jika betul-betul berniat menyakiti personel Paspampres tersebut, Siti Elina semestinya membawa pistol yang sudah siap dengan pelurunya.

“Sekali lagi, perlu juga dibantu dengan kaitan pemeriksaan psikologi, faktor kejiwaan juga penting. Kalau dia berniat menyakiti, kan enggak mungkin pakai senjata yang tanpa peluru ya. Dia pasti sudah siapkan itu,” tegas Boy.

Baca juga: Seorang Guru TK Kaget, NIK hingga KTP Tersebar Di Medsos, Dituding Sebagai Penodong Senpi ke Paspampres

Selain faktor kejiwaan, BNPT hingga kini juga masih mendalami apakah aksinya tersebut berhubungan dengan kelompok kejahatan tertentu.

Ia menegaskan BNPT sampai saat ini belum pada tahap kesimpulan mengenai aksi Siti Elina.

“Belum pada kesimpulan seperti itu. Yang jelas aparat penegak hukum Kepolisian Daerah Metro Jaya sedang melakukan pemeriksaan dan kami memonitor itu,” ungkap dia.

Boy menambahkan, pihaknya juga terus mendalami sosok Siti Elina, termasuk mengenai asal-usulnya.

Baca juga: BNPT Sebut Perempuan yang Todong Paspampres di Istana Merdeka Punya Pemahaman Radikal

“Dia memang sementara informasi berasal dari Jakarta sendiri. Asal Jakarta berusia 24 tahun. Kita sedang mendalami hubungan interaksinya dengan pihak-pihak mana saja,” imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan, perempuan tersebut menodongkan pistol ke arah anggota Paspampres yang sedang berjaga dan mencoba menerobos masuk ke Istana Negara.

Mengetahui kejadian itu, polisi lalu lintas yang sedang bertugas di sekitar lokasi langsung mendekati perempuan tersebut dan merampas senjata yang dipegangnya.

Baca juga: Polisi Bawa Keluarga Wanita Penerobos Istana yang Todong Pistol ke Paspampres

"Iya betul. Tadi di deket Istana Negara. Di belakang Merdeka Utara. Tadi keterangannya anggota, dia bawa senjata menodongkan ke Paspampres langsung anggota rebut," ujar Latif saat dikonfirmasi, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com