JAKARTA, KOMPAS.com - Prototipe sensor tembak counter sniper hasil Penelitian dan Pengembangan Pertahanan Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat (Dislitbangad) tahun 2021 telah menjalani uji coba sertifikasi.
Uji coba dipimpin langsung oleh Kepala Dislitbangad Brigjen Hery Setiyono di Lapangan Tembak 600, Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif), Cipatat, Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (22/10/2022).
“Selama pelaksanaan uji coba itu secara umum berjalan dengan baik, aman dan lancar termasuk cara kerja alat berfungsi dengan baik,” ujar Hery dalam keterangan tertulis, Selasa (25/10/2022).
Baca juga: Kronologi TNI AL Gagalkan Pengiriman Puluhan Satwa Dilindungi di Kalimantan Tengah
Adapun prototipe sensor tembak counter sniper tersebut merupakan alat pendeteksi tembakan senapan lintas datar infanteri berbagai jenis kaliber 5,56 milimeter (mm) sampai 12,7 mm pada kendaraan.
Alat ini diaplikasikan dengan remote control weapon system (RCWS).
Selain itu, alat ini juga dapat menentukan dengan cepat arah serta jarak tembakan sehingga bisa segera diambil tembakan balasan.
Dalam pelaksanaannya, materi uji dan persyaratan meliputi konstruksi dan perlengkapan, kemampuan, kelancaran kerja dan insan.
Baca juga: TNI AL Gagalkan Pengiriman Puluhan Satwa Dilindungi di Kalimantan Tengah
Hery menyebut data serta sensor pada alat prototipe ini berfungsi baik dan dapat mendeteksi sampai dengan jarak serta kaliber amunisi yang digunakan.
Hery berharap, selain penambahan radius tembakan, sensor tembak counter sniper bisa dikembangkan lebih baik lagi.
“Tidak hanya digunakan di kendaraan, akan tetapi kedepan bisa digunakan di pos-pos terdepan atau rumah-rumah instansi militer di medan operasi,” ungkap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.