Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Gelar Jumat Dahsyat #3, Dompet Dhuafa Kupas Tuntas Pengelolaan Aset Wakaf Produktif

Kompas.com - 24/10/2022, 16:37 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dompet Dhuafa telah dan terus berupaya mengoptimalkan pengelolaan aset wakaf secara produktif sebagai nazir wakaf.

Untuk menjaga dan mewujudkan hal tersebut, Dompet Dhuafa kembali mengenalkan aset-aset wakaf yang dikelola melalui acara talkshow Jumat Dahsyat #3 di Gedung Philantropy, Pasar Minggu, Jumat (21/10/2022).

Acara bertajuk “Pengelolaan Aset Wakaf Dompet Dhuafa” tersebut merupakan kegiatan rutin dwimingguan yang menghadirkan beberapa narasumber terkait.

Pada kesempatan kali ini, Dompet Dhuafa mengundang tiga narasumber, yakni General Manager (GM) Pemberdayaan & Pengembangan Wakaf Dompet Dhuafa Iqbal Abu Fatih, Ketua Yayasan Pendidikan Umar Usman Asep Hendriana, dan Direktur Asset Trust Development Herdiansah.

GM Pemberdayaan & Pengembangan Wakaf Dompet Dhuafa Iqbal Abu Fatih mengatakan, proses penilaian dan pengumpulan data atau informasi merupakan langkah awal yang penting dilakukan dalam pengelolaan wakaf.

Baca juga: Pendiri eTahfizh Dompet Dhuafa Sebut 2 Cara Kelola Sumber Air, Pangan, dan Energi Berbasis Wakaf

“Pada langkah tersebut, Dompet Dhuafa secara semaksimal mungkin menggali informasi tentang sebuah aset yang akan diproduktifkan, termasuk bebas dari sengketa,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (24/10/2022).

Setelah mengetahui informasi, lanjut Iqbal, kemudian dilakukan pengkajian dan studi khusus terhadap kelayakan program yang akan dikelola sehingga dapat dipastikan benar-benar akan produktif.

Iqbal menjelaskan, assessment menjadi hal penting dalam pengelolaan wakaf. Sebab, kepemilikan penuh muwakif adalah syarat penting berwakaf, termasuk juga bebas dari sengketa.

Selain itu, kata dia, studi kelayakan program pengelolaan juga perlu dikaji.

Baca juga: Wapres Sebut Potensi Wakaf Nasional Rp 180 Triliun, Ketua MPR: Bisa Bantu Entaskan Kemiskinan

“Tentunya, kami dalam mengembangkan wakaf ini memiliki keterbatasan untuk mengelola. Maka, kami menunjuk mitra pengelola agar aset wakaf terkelola dengan baik,” ucap Iqbal.

Sejauh ini, lanjut Iqbal, Dompet Dhuafa sebagai pengelola wakaf telah menjalin kerja sama dengan mitra pengelola wakaf lain agar lebih produktif. Melalui kerja sama ini, Dompet Dhuafa telah menerima surplus dari berbagai pengelolaan aset wakaf.

Capai surplus wakaf produktif

Sebagai salah satu mitra pengelola wakaf Dompet Dhuafa, Ketua Yayasan Pendidikan Umar Usman Asep Hendriana mengatakan, pihaknya telah berhasil mencapai surplus wakaf produktif sebesar Rp 231.261.960,67.

“Nilai produktif ini dapat dicapai dalam jangka waktu pengelolaan selama satu tahun terhadap Gedung Khadijah Learning Center (KLC) di Bumi Serpong Damai (BSD), Serpong. Surplus ini telah diserahkan kepada nazir Dompet Dhuafa pada 15 September 2022 lalu,” ujarnya.

Baca juga: Dompet Dhuafa Gandeng KBMB Buka Layanan Kesehatan untuk Puluhan Deportan dari Malaysia

Asep menjelaskan, pihaknya optimistis bisa mengelola gedung wakaf KLC pada Agustus 2021 lalu, karena aset wakaf sejatinya adalah milik Allah Subhanahu wa ta'ala (SWT).

Ia beserta tim mengaku tetap teguh dan yakin dapat memproduktifkan aset wakaf sesuai target meski pada semester awal terasa begitu berat, serta masih jauh dari capaian yang dibayangkan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com