Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin Minta Perbedaan Pilihan Politik Tak Sebabkan Permusuhan

Kompas.com - 24/10/2022, 14:06 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berpesan kepada para santri agar perbedaan pilihan politik yang terjadi pada Pemilihan Umum 2024 mendatang tidak menyebabkan permusuhan yang merusak persatuan dan kesatuan.

Hal ini disampikan Ma'ruf saat menghadiri peringatan Hari Santri Nasional 2022 di Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Prambanan, Sleman, Senin (24/10/2022).

"Berbeda tidak perlu terjadi permusuhan sehingga merusak persatuan dan kesautan nasional, ini saya kira penting bagi kita," kata Ma'ruf, dikutip dari YouTube MBS TV Yogyakarta.

Baca juga: Jokowi Bentuk Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otsus Papua, Dipimpin oleh Wapres

Ma'ruf mengatakan, kesepakatan nasional yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 harus dijaga agar bangsa Indonesia tidak terkoyak saat mengadapi kontestasi pemilu.

Ia lalu kembali berpesan agar perbedaan pilihan politik semestinya disikapi dengan sikap saling menghormati.

"Kalau kita berbeda partai, maka kita harus bersikap lakum partaiukum, wa lana partaiuna, partai Anda partai Anda, partai saya partai saya," kata Ma'ruf.

Baca juga: Terbang ke Yogyakarta, Wapres Maruf Amin Akan Hadiri Peringatan Hari Santri

"Kalau berbeda capres, lakum capresukum wa lana capresuna, bagi kalian capres kalian, bagi kami (capres kami)," ujar dia melanjutkan.

Selain itu, Ma'ruf juga berpesan agar para santri mesti mewarisi perjuangan dan cita-cita para pendiri bangsa untuk membangun negara yang adil dan makmur.

Ia mengatakan, dalam ajaran Islam, Allah SWT memerintahkan umatnya untuk memakmurkan bumi dengan menggiatkan pertanian, perkebunan, hingga pertambangan.

Baca juga: Wapres: Santri Tidak Pernah Mencari, tapi Siap Menerima Tugas Apa Pun kalau Dipercaya

Sementara, menurut dia, Indonesia dianugerahi oleh sumber daya alam yang berlimpah dan dapat dimanfaatkan untuk memakmurkan bumi.

"Santri ke depan adalah harus menjadi, di samping menguasai ilmu agama, juga mengetahui menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi atau menjadi orang-orang yang bisa memakmurkan bumi Indonesia ini," kata Ma'ruf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com