JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Nasdem Hermawi Taslim mengatakan pihaknya sudah mengantongi nama calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusulkan ke Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Akan tetapi, Taslim enggan membocorkan namanya saat ini.
"Ada, tapi kan enggak etis kalau saya ngomong," ujar Taslim saat ditemui di Hotel Amaris, Jakarta Pusat, Minggu (23/10/2022).
Taslim menjelaskan, Nasdem ingin membantu memberikan Anies sosok pendamping yang mampu mendongkrak elektabilitas untuk berkompetisi di Pilpres 2024.
Baca juga: Nasdem Usul Cawapres Anies dari Luas Koalisi, PKS: Tidak Adil Buat Parpol yang Punya Kader Bagus
Selain itu, sosok cawapres ini juga harus kompatibel dengan Anies, sehingga nyambung ketika berpasangan.
"Ini maunya kita, tapi mau Demokrat tentu lain lagi, mau PKS lain lagi. Ini yang nanti dipertemukan, pasti ketemu, pasti ada jalannya," tuturnya.
Hermawi Taslim sebelumnya pernah mengungkap sejumlah nama calon wakil presiden yang disiapkan Nasdem untuk mendampingi Anies Baswedan yang diusung sebagai calon presiden (capres).
“Banyaklah (figur cawapres) yang sudah muncul itu, yang jelas seperti Andika (Panglima TNI Andika Perkasa), Khofifah (Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa), Yenny Wahid itu masuk dalam radar kita,” tutur Hermawi pada wartawan, Rabu (5/10/2022).
Baca juga: Nasdem Akui Dorong Anies Temui Rizieq Shihab hingga Panglima TNI Andika Perkasa
Namun, kata dia, ketiga nama itu masih harus dibicarakan terlebih dulu dengan Anies serta partai politik yang akan bergabung ke dalam koalisi kelak.
“Tentu partai-partai koalisi kumpulkan (bakal cawapres) baru nanti persetujuan Pak Anies,” ucapnya.
Menurut dia, dua parpol, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sudah hampir pasti menyetujui pengusungan Anies sebagai capres.
Namun, ia mengklaim, koalisi belum terbentuk hingga kini karena adanya persoalan teknis.
“Kita sudah punya capres, kita harapkan dalam waktu dekat partai koalisi kita mengikuti jejak kita. Karena kemarin itu itu ada hambatan teknis, bukan tidak mau,” paparnya.
Baca juga: Jika Sama-sama Maju Pilpres, Ganjar-Prabowo-Anies Diprediksi Berebut Tiket Putaran Kedua
“Cuma waktu (deklarasi capres) itu Ketua Dewan Syuro PKS lagi di Doha, Ketum Demokrat lagi di Jawa Tengah, memang betul-betul tidak bisa,” ujar dia.
Ia pun turut menyinggung kemungkinan kader PDI-P yang sekaligus Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo didorong menjadi cawapres untuk mendampingi Anies menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Tergantung nanti pembicaraan, tergantung persetujuan (dengan) Anies terutama,” tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.