YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Semasa berkuliah di Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada (UGM), Presiden Joko Widodo rupanya tertarik masuk ke dalam Resimen Mahasiswa (Menwa).
Menwa adalah salah satu unsur komponen cadangan pertahanan negara di era Orde Baru bentukan Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution.
Kisah ini dibagikan teman seangkatan Presiden Jokowi di UGM, bernama Djoko Santoso, ketika berbincang dengan Kompas.com, Minggu (16/10/2022).
Djoko bercerita, awal 1983 atau tiga tahun angkatan mereka mengenyam bangku kuliah, mahasiswa pecinta alam yang tergabung di dalam Silvagama berencana mendaki Gunung Kerinci, Sumatera Barat.
Rencananya, pendakian akan dilaksanakan Februari 1983. Djoko sendiri ditunjuk sebagai ketua tim pendakian.
"Ternyata, momen kami naik Gunung Kerinci, bersamaan dengan momennya Pak Jokowi mau mendaftar Menwa," kenang Djoko.
Baca juga: UGM Jawab Isu Keanehan Ijazah Jokowi sampai Tuduhan Curi Data
Jokowi sendiri sebenarnya bukanlah bagian dari keanggotaan maupun kepengurusan Silvagama. Namun, Jokowi saat itu hampir selalu ikut di dalam kegiatan Silvagama.
Biasanya, bila kegiatan Silvagama hanya kemping biasa, Jokowi tidak akan ikut. Tetapi, bila Silvagama merencanakan pendakian ke gunung-gunung, Jokowi dipastikan ikut.
Ini pula yang terjadi saat Silvagama mengatur rencana mendaki Gunung Kerinci.
Meski rencana ini diumumkan secara terbatas di kalangan anggota dan pengurus Silvagama, Jokowi mengetahui dan ikut serta dalam kegiatan tersebut.
"Waktu itu saya terbatas mengumumkan bahwa kita akan naik ke Gunung Kerinci. Akhirnya (pendaftaran) Menwa dia (Jokowi) gagalkan dan dia ikut mendaki ke Gunung Kerinci," ujar Djoko.
Pendakian pun dilaksanakan. Pesertanya 13 orang. Tetapi yang naik ke gunung tersebut hanya 12 orang.
Selama pendakian, menurut Djoko, Jokowi berada di baris terdepan. Ia sendiri sebagai ketua tim berada di baris belakang.
Baca juga: UGM Tunjukkan Skripsi Asli Jokowi
Djoko ingat betul, di antara semua anggota pendakian, Jokowi-lah yang pertama kali menginjak puncak Gunung Kerinci. Djoko mengatakan, tidak semua anggota pendakian sampai ke puncak gunung.
"Mungkin karena badannya ringan ya," ujar Djoko.
Diketahui, Jokowi masuk ke UGM pada tahun 1980. Ia menempuh program studi Fakultas Kehutanan.
Berdasarkan keterangan teman-teman seangkatan, jumlah mahasiswa pada angkatan tersebut sebanyak 80 di mana 8 orang di antaranya adalah perempuan.
Jokowi menempuh pendidikan di UGM selama lima tahun dan lulus tahun 1980.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.