JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tengah meneliti puluhan obat sirup yang dikonsumsi pasien gangguan ginjal akut misterius (acute kidney injury/AKI).
Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, obat-obatan tersebut didapat dari rumah pasien.
Budi Gunadi juga mengatakan, pihaknya sudah mendatangi 156 rumah dari 241 pasien.
"Kita datangi semua rumah-rumah tersebut. Dari 241 (pasien), kita sudah datang ke 156. Dari 156 itu kita sudah menemukan obat-obat yang ada di lemari keluarga ini yang jenisnya sirup," kata Budi Gunadi dalam konferensi pers di kantor Kemenkes, Jakarta, Jumat (21/10/2022).
Baca juga: Menkes Bakal Buka Daftar Obat Sirup yang Aman Dikonsumsi
Budi Gunadi mengungkapkan, obat-obat tersebut tengah diteliti bersama BPOM menyusul adanya dugaan cemaran etilen glikol.
Ia juga berencana akan membuka jenis obat sirup yang aman untuk dikonsumsi masyarakat.
"Kami melapor (ke presiden) dan Pak Presiden bilang, 'Pak Menkes dibuka saja biar tenang masyarakat'. Dan kita (akan) lakukan transparansi ke publik," katanya.
Hal ini disebut juga sudah didiskusikan bersama Gabungan Perusahaan (GP) Farmasi Indonesia, Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), ahli farmakologi, hingga Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"BPOM nanti akan lihat dari sekian ribu atau sekian puluh ribu ini obat-obatan sirup, mana yang tidak ada polietilen glikol-nya. Itu nanti akan dibuka. Jadi harapan weekend ini, ya," ujar Budi Gunadi.
Baca juga: Kemenkes Akan Datangkan 200 Vial Obat Penawar Atasi Gangguan Ginjal Akut, 1 Vial Rp 16 Juta
Sebelumnya, Kemenkes sempat menyebut perihal daftar 91 obat sirup yang diperiksa bersama BPOM.
Namun, belakangan daftar tersebut dikatakan masih diteliti lebih lanjut karena beberapa dikatakan tercatat lebih dari satu kali.
Baca juga: Menkes: Gangguan Ginjal Akut Capai 241 Kasus, Meninggal 133 Orang
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.