Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati Hari Santri, Mahfud Tegaskan Tak Ada Islamofobia di Indonesia

Kompas.com - 21/10/2022, 14:38 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) menyatakan tidak ada Islamofobia atau ketakutan terhadap agama dan umat Islam yang dilakukan oleh negara.

"Tidak ada lagi rasa takut terhadap Islam, karena tidak ada islamofobia di negara ini yang dilakukan oleh negara. Tidak ada juga rasa malu untuk mengaku muslim," kata Mahfud dalam acara peringatan Hari Santri Nasional 2022 di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (21/10/2022).

"Kalau dulu rasanya kalau muslim itu malu-malu, dianggap kampungan, sekarang tidak, karena juga tidak ada Islamofobia dan kaum muslimin para santri tidak kalah prestasinya dengan orang-orang bukan santri," ujar dia.

Baca juga: Mahfud: Dulu Pesantren Terkesan Kumuh, Sekarang Sudah Megah

Menurut Mahfud, tidak adanya Islamofobia di Indonesia dapat terlihat dari praktik budaya Islam yang sudah menjadi kebiasaan di tengah masyarakat Indonesia.

Ia mencontohkan, gaya berpakaian Islami dengan mengenakan kerudung sudah jamak ditemui di kalangan guru besar kampus-kampus besar.

Selain itu, waktu salat juga disiapkan di sela-sela rapat, pembacaan Al Quran dan doa pun sudah sering masuk dalam susunan acara-acara formal.

Mahfud menyebutkan, para pejabat tinggi di Indonesia kini juga bangga menyelenggarakan perkawinan putra-putrinya melalui akulturasi antara budaya lokal dengan budaya Islam.

"Bahkan Istana, Presiden Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin, itu sering mengundang santri untuk selawatan di Istana Negara. Dengan demikian, tidak ada diskriminasi terhadap kaum muslimin," ujar Mahfud.

Baca juga: Mahfud: Dulu Santri Sering Diejek Udik dan Kampungan, Sekarang Sudah Naik Luar Biasa

Mahfud melanjutkan, setiap kontestasi politik di Indonesia juga selalu memperhatikan dukungan umat Islam dan kaum santri.

"Ini bukti bahwa umat islam itu tidak dibenci dan tidak ditakuti di dalam proses politik di negeri ini, melainkan selalu diperhitungkan peran-perannya," ujar dia.

Kendati demikian, Mahfud mengakui bahwa praktik islamofobia masih dilakukan oleh beberapa individu di Indonesia, misalnya dengan mengejek santri sebagai kaum terbelakang.

Namun, Mahfud menegaskan, hal itu bukan berarti negara melakukan islamofobia dan menurutnya praktik kebencian itu juga dialami oleh kelompok agama lainnya.

Baca juga: Mahfud Ragu Politik Uang Hilang pada 2024, Bawaslu Klaim Sudah Siapkan Langkah Strategis

"Maka di masyarakat juga ada buddhafobia, kristenfobia, hindufobia, ada katolikfobia, bukan hanya islamofobia kalau tingkah laku perorangan di dalam masyarakat, tapi negara dan bangsa ini tidak punya islamofobia sama sekali," kata Mahfud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com