JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) akan melaksanakan rekomendasi yang diberikann Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan.
Adapun hasil rekomendasi itu akan dilaksanakan hingga tuntas.
"Ya harus cepet dituntaskan rekomendasi dari TGIPF," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Kamis (20/10/2022).
Diketahui, TGIPF Tragedi Kanjuruhan sudah menyerahkan laporan hasil investigasi dan rekomendasi kepada Presiden Jokowi pada Jumat (14/10/2022) lalu.
Tim TGIPF Tragedi Kanjuruhan juga merekomendasikan agar Polri melanjutkan penyelidikan terkait tragedi yang menewaskan 133 orang ini.
Ketua TGIPF Mahfud MD menyatakan, orang-orang yang terlibat dalam tragedi tersebut harus dimintai tanggung jawab secara pidana.
Baca juga: Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Disebut Didatangi Aparat hingga Akhirnya Cabut Kesediaan Otopsi
"Kami lalu memberi catatan akhir yang tadi digarisbawahi oleh Bapak Presiden, Polri supaya meneruskan penyelidikan tindak pidana terhadap orang-orang lain yang juga diduga kuat terlibat dan harus ikut bertanggung jawab secara pidana di dalam kasus ini," kata Mahfud dalam keterangan pers, Jumat (14/10/2022).
Mahfud mengeklaim, TGIPF mengantongi banyak temuan yang bisa didalami oleh Polri dalan upaya penegakan hukum.
"TGIPF punya banyak temuan-temuan indikasi untuk bisa didalami oleh Polri," ujar Mahfud.
Dalam Tragedi Kanjuruhan, sedikitnya 133 orang tewas di usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).
TGIPF menyatakan, para korban jatuh karena berdesak-desakan setelah adanya penembakan gas air mata.
Polri telah menetapkan enam orang sebagai tersangka dalam tragedi Kanjuruhan.
Keenamnya yakni Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) Akhmad Hadian Lukita, Ketua Panpel Arema FC AH, Security Officer SS, Kabag Operasi Polres Malang WSS, Danki III Brimob Polda Jawa Timur H, dan Kasat Samapta Polres Malang BSA.
Baca juga: Rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan di Mapolda Jatim Dikritik Minim Transparansi
Para tersangka dijerat Pasal 359 dan 360 KUHP tentang Kelalaian yang Menyebabkan Kematian dan Pasal 103 Juncto Pasal 52 UU RI Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.