JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat nampaknya terganjal pemilihan calon wakil presiden (cawapres).
Kabar itu pertama kali disampaikan Juru Bicara PKS M Kholid pada Kompas.com, 22 September 2022.
Kala itu, Kholid menyampaikan pekerjaan rumah ketiga partai politik (parpol) adalah pencarian figur cawapres.
Sementara itu, soal kandidat capres ketiganya hampir pasti setuju dengan Anies Baswedan, yang akhirnya telah dideklarasikan oleh Partai Nasdem pada 3 Oktober 2022.
Baca juga: Nasdem: Masih Ada Waktu Bentuk Koalisi dan Cari Cawapres Anies
Terbaru, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasdem Ahmad Ali menginginkan figur cawapres tidak berasal dari internal partai koalisi.
Alasannya, menghindari tumpang tindih keuntungan antar parpol koalisi.
"Kalau kemudian, tiga partai, calon wapres satu. Umpamanya partai A, partai B bagaimana? Enggak dapat apa-apa kan?" ujarnya.
Berulang kali Partai Demokrat nampak ingin memasangkan Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendampingi Anies Baswedan.
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra berulang kali menyampaikan Anies-AHY adalah pasangan serasi.
Sebab, keduanya dianggap merepresentasikan perubahan dan perbaikan, semangat yang diusung Partai Demokrat untuk menghadapi Pemilu 2024.
Baca juga: Anies Bertemu SBY, JK hingga Paloh, Waketum Nasdem: Pasti Bicara Politik
Dalam lawatan Anies ke Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta, pada 7 Oktober 2022, AHY menegaskan bahwa kader dan mesin Partai Demokrat siap mendukung pemenangan Anies.
“Mas AHY tadi (mengatakan) di bawah adalah para kader, dan pengurus Partai Demokrat dari akar rumput yang mendengar Mas Anies datang, dan ingin menyambut bersama,” kata Herzaky.
“Nah, sekarang bertemu pimpinan. Ini adalah petarung-petarungnya AHY dan sekarang menjadi petarungnya Anies,” ujarnya lagi.
Herzaky lantas menyarankan Anies untuk memilih cawapres yang memiliki kekuatan dalam pembentukan dan stabilitas koalisi.
"Tentu cawapresnya harus bisa membantu pembentukan koalisi dan mewujudkan stabilitas dalam koalisi. Kalau tidak punya power dalam pembentukan dan stabilitas koalisi, beratlah," katanya kepada Kompas.com, Selasa (18/10/2022).
Baca juga: Nasdem Ingin Cawapres Anies dari Luar Koalisi, PKS Usulkan Ahmad Heryawan
Kholid mengesampingkan usulan Partai Nasdem untuk mengajukan cawapres dari internal koalisi.
Hal itu merupakan pilihan alternatif, sementara opsi pertama PKS adalah mendorong mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
"PKS usulkan Ahmad Heryawan. Namun, kami juga membuka alternatif pilihan lain," katanya.
Namun, Kholid menegaskan PKS tidak kaku dalam komunikasi politik penjajakan koalisi.
Menurutnya, komunikasi yang inklusif harus dikedepankan. Maka pilihan mengusulkan cawapres non parpol bakal tetap dibahas di internal PKS.
"Usulan yang baik sebagai alternatif. Tentu nanti akan dibahas di tim kecil," ujarnya.
Baca juga: Surya Paloh Singgung Ada Pihak Desak Jokowi Keluarkan Nasdem, Waketum: Ada lah Orang-orang Nyinyir
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.