Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/10/2022, 21:51 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan agar anak-anak yang terserang batuk pilek hingga demam tidak langsung diberi obat.

Ketua Pengurus Pusat IDAI dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengatakan, sebelum diberi obat, ada cara lain yang bisa dikakukan, yakni dengan memberikan kompres hangat di dahi anak.

Sebab, kata Piprim, sejatinya demam merupakan mekanisme tubuh untuk mengusir patogen/virus dari dalam tubuh.

"Jadi kalau anak demam sebenarnya sedang ada proses peperangan dalam tubuhnya untuk mengusir virusnya. Mungkin bisa kita upayakan dengan kompres hangat dulu, jangan buru-buru kasih obat, begitu lho," kata Piprim saat siaran langsung dalam Instagram IDAI, Selasa (18/10/2022).

Baca juga: IDAI Imbau Orangtua Tak Beri Parasetamol Sirup ke Anak Sementara Waktu

Adapun cara tersebut bisa menjadi alternatif saat para ibu khawatir dengan adanya kasus gangguan ginjal akut misterius (acute kidney injury/AKI) pada anak.

Di Gambia, kasus serupa terjadi lantaran anak-anak mengonsumsi obat batuk atau parasetamol sirup produksi India yang mengandung etilen glikol.

Kendati begitu, kata Piprim, pemberian parasetamol sirup kepada anak bukan berarti dilarang.

Apalagi, di Indonesia belum ditemukan penyebab pasti yang memicu gangguan ginjal akut misterius pada anak.

Di sisi lain, BPOM pun memastikan bahwa sirup obat batuk atau parasetamol cair produksi India di Gambia itu tidak beredar di Indonesia.

"Jadi saya kira bapak ibu sekalian enggak usah panik. Monggo silakan berikan parasetamol, its okay. Yang biasanya dapat obat kalau demam, dikasih, oke saja," kata Piprim.

Baca juga: Kopi Mengandung Parasetamol dan Sildenafil, Ini Bahayanya Kata Pakar UGM

Lebih lanjut Piprim mengimbau orangtua agar berkonsultasi terlebih dulu kepada dokter sebelum memberikan obat sembarangan kepada buah hatinya.

Konsultasi diperlukan agar tidak terjadi hal-hak buruk yang tidak diinginkan.

"Jadi kalau diperlukan parasetamol sirup, (pakai saja karena penyebab AKI) belum konklusif. Belum ada keputusan gangguan ginjal akut gara-gara parasetamol," kata Piprim.

Hingga Selasa (18/10/2022), terdapat 192 kasus gangguan ginjal akut misterius di 20 provinsi di Indonesia, termasuk DKI Jakarta, Jawa Barat, hingga Aceh.

Data tersebut merupakan data kumulatif sejak Januari 2022.

Rinciannya, 2 kasus di Januari, 2 kasus di bulan Maret, 6 kasus pada bulan Mei, 3 kasus pada Juni, 9 kasus di bulan Juli, 37 kasus di bulan Agustus, dan 81 kasus di bulan September.

Baca juga: Satgas IDAI: Jangan Beri Parasetamol ke Anak jika Tak Demam Usai Divaksinasi

Berdasarkan sebarannya, kasus gangguan ginjal akut (acute kidney injury/AKI) paling banyak tersebar di DKI Jakarta dengan total mencapai 50 kasus.

Diikuti, Jawa Barat sebanyak 24 kasus, Jawa Timur 24 kasus, Sumatera Barat 21 kasus, Aceh 18 kasus, dan Bali 17 kasus. Sedangkan provinsi lainnya berkisar antara 1-2 kasus.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Mycoplasma Pneumoniae di Indonesia: Kasus, Tingkat Keparahan, dan Gejalanya

Mycoplasma Pneumoniae di Indonesia: Kasus, Tingkat Keparahan, dan Gejalanya

Nasional
Kampanye Hari Ke-10: Prabowo Tetap Kerja sebagai Menhan, Gibran Balik ke Solo

Kampanye Hari Ke-10: Prabowo Tetap Kerja sebagai Menhan, Gibran Balik ke Solo

Nasional
Partai Gelora Dorong Program Kuliah Gratis, Anis Matta: Jangan Sampai Bonus Demokrasi Jadi Layu

Partai Gelora Dorong Program Kuliah Gratis, Anis Matta: Jangan Sampai Bonus Demokrasi Jadi Layu

Nasional
Alam Ganjar Tak Mau Masuk Politik Sebelum Sang Ayah Pensiun

Alam Ganjar Tak Mau Masuk Politik Sebelum Sang Ayah Pensiun

Nasional
Sosialisasikan Program-program Prabowo-Gibran, TKN Fanta Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Sosialisasikan Program-program Prabowo-Gibran, TKN Fanta Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Nasional
Soal Debat Pakai Bahasa Inggris, KPU: Rakyat Kita Bahasanya Bahasa Indonesia

Soal Debat Pakai Bahasa Inggris, KPU: Rakyat Kita Bahasanya Bahasa Indonesia

Nasional
Anies Ingin Membangun Bandara Hub untuk Tekan Harga Tiket Pesawat

Anies Ingin Membangun Bandara Hub untuk Tekan Harga Tiket Pesawat

Nasional
TPN Klaim Rakyat Telah Merasakan Kehadiran Ganjar-Mahfud Selama Kampanye

TPN Klaim Rakyat Telah Merasakan Kehadiran Ganjar-Mahfud Selama Kampanye

Nasional
Data DPT Pemilu Diretas, KPU Sebut Rekapitulasi Suara Dilakukan Manual

Data DPT Pemilu Diretas, KPU Sebut Rekapitulasi Suara Dilakukan Manual

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Siap Ikuti Format Debat yang Diputuskan KPU

TPN Ganjar-Mahfud Siap Ikuti Format Debat yang Diputuskan KPU

Nasional
Bambang Tanoesoedibjo Tak Penuhi Panggilan KPK

Bambang Tanoesoedibjo Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Pesan Alam untuk Ganjar bila Jadi Presiden: Jangan Sampai Aku yang Pertama Kecewa

Pesan Alam untuk Ganjar bila Jadi Presiden: Jangan Sampai Aku yang Pertama Kecewa

Nasional
Jangan Panik, Dokter Sebut Tingkat Fatalitas Mycoplasma Pneumonia Lebih Rendah dari Covid-19

Jangan Panik, Dokter Sebut Tingkat Fatalitas Mycoplasma Pneumonia Lebih Rendah dari Covid-19

Nasional
KPK Cecar Aspri Wamenkumham Soal Dugaan Penerimaan Suap dan Gratifikasi

KPK Cecar Aspri Wamenkumham Soal Dugaan Penerimaan Suap dan Gratifikasi

Nasional
Pasangan Calon Hanya Boleh Bawa 50 Orang Hadiri Debat Capres-Cawapres

Pasangan Calon Hanya Boleh Bawa 50 Orang Hadiri Debat Capres-Cawapres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com