JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo disebut sempat merangkul dan mendekap kepala sang istri, Putri Candrawathi, saat keluar dari kamar melewati jenazah Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) yang tewas ditembak oleh Bharada Richard Eliezer (Bharada E) atas perintah sang atasan.
Menurut dakwaan Ferdy Sambo, sebelum peristiwa pembunuhan berencana pada 8 Juli 2022 sekitar pukul 17.17 WIB terjadi, dia sudah merancang skenario dengan melibatkan Putri.
Baca juga: Dalam Eksepsi, Kuasa Hukum Ferdy Sambo: Fakta Putri Candrawathi Ditemukan Tergeletak Tak Diuraikan
Dalam dakwaan itu disebutkan, Putri diminta untuk berpura-pura berangkat ke rumah dinas buat melakukan isolasi mandiri sesuai skenario yang disepakati dengan Sambo di rumah pribadi di Jalan Saguling 3.
Rombongan yang berangkat ke rumah dinas di Kompleks Polri Duren Tiga adalah Putri, Yosua, dan Bripka Ricky Rizal, asisten rumah tangga Kuat Ma'ruf, dan Eliezer.
Sesuai skenario, Putri kemudian berdiam di kamar utama dekat tangga. Saat itu Yosua yang merupakan pengawal Putri masih berada di taman, sedangkan Kuat dan Eliezer berada di lantai 2.
Baca juga: Dalam Eksepsi, Kuasa Hukum Sambo Klaim Skenario Dibuat Setelah Brigadir J Dibunuh
Sambo datang menyusul menggunakan mobil Lexus diantar sopir dan dikawal ajudan. Dia kemudian meminta sopir berhenti saat melewati rumah dinas.
Sambo yang sudah mengenakan sarung tangan hitam sebagai persiapan untuk menghabisi Yosua kemudian masuk ke dalam rumah dinas itu. Lalu, dia meminta Kuat memanggil Yosua.
Yosua yang berada di taman kemudian diminta masuk ke dalam dan tidak lama kemudian terjadi pembunuhan berencana.
Baca juga: Ferdy Sambo Keberatan, Sebut Dakwaan Jaksa Hanya dari Keterangan Bharada E
Selama peristiwa itu berlangsung, kata jaksa, Putri mengetahui karena sembunyi di kamar.
"Untuk memperkuat skenario rekayasanya, Ferdy Sambo kembali berpura-pura melayangkan sikut kepada Adzan Romer (ajudan) dan berkata, 'Kamu tidak bisa menjaga ibu'," kata jaksa saat membacakan dakwaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/10/2022).
Ferdy Sambo, kata jaksa, kemudian masuk ke dalam kamar untuk menjemput Putri. Di depan kamar itu Yosua sudah tergeletak tak bernyawa.
Baca juga: Jaksa: Dengan Cara Licik, Sambo Minta Putri Candrawathi Buat Laporan Palsu ke Polres Jaksel
"Dan membawa Putri Candrawathi keluar rumah dengan cara merangkul kepala Putri menempel di dada Ferdy Sambo. Sesampainya di luar rumah, Ferdy Sambo meminta Ricky untuk mengantarkan Putri ke rumah Saguling 3 No.29," lanjut jaksa.
Sambo, kata jaksa, kemudian kembali masuk ke dalam rumah dan melihat Kuat Ma'ruf berada di garasi dan Eliezer tetap berada dalam rumah, seolah-olah tidak terjadi peristiwa penembakan terhadap Yosua.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.