Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Dakwaan, Anak Buah Kaget Lihat CCTV bahwa Brigadir J Masih Hidup, Sambo: Kamu Tidak Percaya Saya?

Kompas.com - 17/10/2022, 13:39 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anak buah Ferdy Sambo di Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri sempat kaget karena mengetahui keterangan yang disampaikan oleh bosnya itu berbeda dari apa yang sebenarnya terjadi terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Pasalnya, melalui rekaman CCTV, anak buah Sambo melihat bahwa Brigadir J masih hidup saat Ferdy Sambo tiba di rumah dinas, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Hal tersebut berbeda dari keterangan resmi Mabes Polri dan Polres Metro Jakarta Selatan saat itu, di mana Brigadir J sudah tewas akibat baku tembak sebelum Sambo tiba di rumah dinas.

Baca juga: Keluarga Brigadir J Bakal ke Jakarta Sebagai Saksi Sidang Ferdy Sambo

Rekaman CCTV itu ditonton oleh Chuck Putranto, Arif Rachman Arifin, Baiquni Wibowo, dan Ridwan Rhekynellson Soplanit pada Rabu (13/7/2022) pukul 02.00 WIB.

Mereka menonton rekaman CCTV itu melalui laptop Baiquni di rumah Soplanit di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Dalam rekaman itu, terbongkar bahwa Brigadir J ternyata masih hidup saat Sambo datang ke rumah dinas.

"Chuck Putranto berkata, 'Bang, ini Josua masih hidup'. Lalu, Baiquni Wibowo memutar ulang antara menit 17.07 WIB sampai 17.11 WIB," ujar jaksa penuntut umum di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/10/2022).

"Mereka lihat ternyata benar bahwa Nofriansyah Yosua Hutabarat sedang memakai baju putih dan berjalan dari pintu depan rumah menuju pintu samping melalui taman rumah dinas Ferdy Sambo," sambungnya.

Baca juga: Kuasa Hukum Sebut Ferdy Sambo Langsung Bacakan Eksepsi atas Dakwaan Jaksa

Melihat fakta tersebut, Arif Rachman Arifin sangat kaget.

Apalagi, kronologi tembak-menembak yang disampaikan Kapolres Metro Jaksel Kombes Budhi Herdi dan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan ternyata tidak sesuai.

Rekaman CCTV itu sekaligus mematahkan skenario Sambo mengenai baku tembak antara Brigadir J dan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.

Arif pun lantas menelepon Hendra Kurniawan selalu atasannya untuk meminta arahan perihal apa yang baru saja dilihatnya.

Mendengar suara Arif yang gemetar dan ketakutan, Hendra menenangkan Arif. Hendra mengajak Arif untuk menghadap ke ruangan Ferdy Sambo.

Pada Rabu (13/7/2022) sekitar pukul 20.00 WIB, Arif dan Hendra datang ke Mabes Polri dan bertemu dengan Sambo.

Baca juga: Ferdy Sambo Perintahkan Karo Paminal Amankan CCTV di Lokasi Pembunuhan Brigadir J

Di hadapan Sambo, Arif menjelaskan bahwa ditemukan perbedaan keterangan antara Ferdy Sambo dan rekaman CCTV dari pos keamanan di depan rumah Sambo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com