Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meningkat, Gangguan Ginjal Akut Misterius pada Anak Jadi 152 Kasus

Kompas.com - 14/10/2022, 16:44 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan, kasus gangguan ginjal akut atipikal atau gangguan ginjal akut misterius pada anak bertambah menjadi 152 kasus.

Ketua Pengurus Pusat IDAI, dr Piprim Basarah Yanuarso SpA(K) mengatakan, jumlah ini didapat dari laporan 16 cabang IDAI di seluruh Indonesia. Angka ini meningkat dari sebelumnya mencapai 146 kasus.

"Mungkin belum semua bisa melaporkan di sini. Bahkan data terakhir sampai 14 Oktober ada 152 kasus, tadinya 146 kasus," kata Piprim dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Jumat (14/10/2022).

Baca juga: Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Berdasarkan paparan Piprim, kasus gangguan ginjal akut misterius (acute kidney injury/AKI) DKI Jakarta menjadi yang terbanyak, diikuti oleh Jawa Barat, Sumatera Barat, Aceh, Bali, dan Yogyakarta.

Gangguan ginjal akut misterius di DKI Jakarta saat ini mencapai 49 kasus. Sementara itu, di Jawa Barat mencapai 24 kasus, Sumatera Barat 21 kasus, Aceh 18 kasus, Bali 15 kasus, dan Yogyakarta sebanyak 11 kasus.

Memang, kata Piprim, kasus gangguan ginjal akut misterius ini mulai meninggi pada Agustus 2022 dengan jumlah mencapai 36 kasus.

Namun, puncaknya terjadi pada bulan September yang mencapai 76 kasus.

"Puncaknya di September ada 76 laporan. Di Oktober ini tren lebih menurun (menjadi 21 kasus) dibanding Agustus. Mudah-mudahan kita harapkan memang trennya enggak meningkat lagi," kata Piprim.

Saat ini, IDAI bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan upaya mitigasi.

Sejak pertengahan September 2022, IDAI telah berkoordinasi dalam rapat mingguan bersama dengan ketua IDAI Cabang terkait masalah ini.

Baca juga: Efek Samping Etilen Glikol untuk Kesehatan Ginjal dan Gejalanya

Dia menyatakan, fenomena gangguan ginjal akut misterius ini memang berbeda dengan gangguan AKI pada umumnya.

Penderita yang mengidap penyakit ini sebelumnya sehat dan tidak memiliki penyakit kronis maupun kelainan ginjal bawaan.

"Perlu diketahui bahwa biasanya gangguan ginjal akut atau AKI pada balita itu karena kelainan bawaan, karena ginjalnya kecil atau enggak terbentuk bagus, tetapi (yang sekarang) anak-anak yang sebelumnya sehat, tidak ada kelainan bawaan tapi terjadi masalah," ujar Piprim.

Sebelumnya, Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI Eka Laksmi Hidayati mengatakan, ada beberapa gejala yang muncul dari gangguan ginjal akut misterius ini, mulai dari batuk pilek hingga muntah.

Setelah beberapa hari mengalami batuk, pilek, diare, muntah, dan demam, gejala selanjutnya adalah air seni/urine sedikit atau bahkan tidak bisa buang air kecil (BAK).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com