Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat ISSES Minta Ferdy Sambo Diperiksa soal “Konsorsium 303” Judi Online

Kompas.com - 13/10/2022, 16:35 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES) Bambang Rukminto, meminta Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memeriksa Ferdy Sambo terkait beredarnya grafik “Konsorsium 303judi online.

Bambang Rukminto juga meminta agar setiap orang yang terlibat dalam grafik “Konsorsium 303” itu juga diperiksa.

"Harus diperiksa juga (Ferdy Sambo soal konsorsium 303). Dalam bagan itu, bukankah Sambo sebagai kaisarnya. Bukan hanya Sambo saja, tetapi juga nama-nama terlibat di dalam bagan itu," kata Bambang dalam keterangannya, Kamis (13/10/2022).

Menurut Bambang, penyidik kepolisian memiliki kompetensi dan kualitas yang sangat tinggi. Ia juga menilai perihal isu "konsorsium 303" dapat dituntaskan jika ada sikap tegas dari Polri.

Baca juga: Utarakan Alibi Baru, Kuasa Hukum Sebut Ferdy Sambo Awalnya Hendak Main Badminton tapi Balik Lagi

Oleh karena itu, menurutnya, masalah terletak pada ada atau tidaknya kemauan baik untuk menuntaskannya. Sebab, seringkali terkendala psikologis karena ada saling sandera kepentingan.

"Hal itu bisa dipecahkan bila ada ketauladanan dan sikap tegas dari Kapolri sebagai pucuk pimpinan Polri," ujar Bambang.

Sebab, menurutnya, jika Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tidak memiliki ketegasan, maka pelaksana atau penyidik di lapangan tidak punya back up apabila terjadi apa-apa pada dirinya.

"Apalagi tak ada jaminan keselamatan, terutama karir mereka dari Kapolri. Makanya, lagi-lagi ini tergantung dari sikap tegas Kapolri. Kapolri harus ing ngarsa sung tuladha, di depan menjadi tauladan, memimpin sendiri upaya penuntasan kasus 303 ini," katanya.

Baca juga: Polri Bentuk Tim Gabungan Dalami Dugaan Konsorsium 303 dan Judi Online

Diketahui, isu “Konsorsium 303” muncul pasca-kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Dalam grafik "Konsorsium 303" ada nama mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo serta menyeret beberapa petinggi Polri.

Grafik tersebut menunjukkan nama dan peran sosok-sosok yang diduga terlibat dalam sebuah bisnis ilegal.

Beberapa isu bisnis legal yang muncul dalam "konsorsium 303" antara lain perjudian, prostitusi, penyelundupan suku cadang palsu, solar subsidi, minuman keras, hingga tambang ilegal.

Belakangan isu “Konsorsium 303” kembali mencuat berkaitan dengan buku hitam yang dibawa Ferdy Sambo saat pelimpahan tahap II kasus pembunuhan berencana Brigadir J di Kejaksaan Agung.

Baca juga: Polri: “Konsorsium 303” Judi Online Tidak Ada

Banyak pihak di media sosial memperbincangkan dan menduga buku hitam yang dibawa Ferdy Sambo berisi data “Konsorsium 303”.

Saat dikonfirmasi soal buku hitam itu, pengacara Ferdy Sambo Arman Hanis mengatakan itu adalah buku catatan kliennya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com