Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AHY Dinilai Bukan Sosok Paling Ideal buat Jadi Cawapres Anies

Kompas.com - 13/10/2022, 10:02 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menilai, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bukan sosok calon wakil presiden (cawapres) paling ideal buat Anies Baswedan.

Sebabnya, AHY dan Anies memiliki persona diri yang mirip satu sama lain.

"AHY sendiri menurut saya bukan sosok yang paling ideal untuk menjadi variabel komplementer dari Anies. Kenapa? Karena dua-duanya menurut saya punya brand image yang agak mirip," kata Yunarto kepada Kompas.com, Rabu (12/10/2022).

Baca juga: Beda Sikap PDI-P soal Pencapresan Anies dan Prabowo: Keras ke Nasdem, tapi Kalem ke Gerindra

Yunarto mengatakan, AHY dan Anies sama-sama mencitrakan diri sebagai kelompok intelektual muda. Keduanya juga berasal dari kelas menengah yang punya darah biru politik.

AHY merupakan putra dari Presiden keenam RI yang juga petinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sementara, ayah Anies merupakan akademisi dan kakeknya seorang pahlawan nasional.

Namun demikian, baik Anies maupun AHY sama-sama belum punya suara kuat di daerah Jawa.

"Padahal Anies itu membutuhkan sosok wakil yang bisa menjadi faktor penguat suara pemilih di Jawa yang saat ini masih lemah dibandingkan Ganjar (Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo) atau Prabowo (Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto)," ujar Yunarto.

Namun, lanjut Yunarto, jika Nasdem betul berkoalisi dengan Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), alternatif sosok cawapres cenderung terbatas.

Calon-calon yang ditawarkan PKS dinilai belum mampu menjanjikan suara yang besar dan meyakinkan Nasdem serta Demokrat.

Oleh karenanya, dari sejumlah nama, sosok AHY mungkin masih dianggap sebagai pilihan terbaik.

Hanya saja, ke depan, Demokrat punya PR besar untuk meyakinkan Nasdem dan PKS bahwa jika AHY diusung jadi cawapres Anies, maka kedua partai juga akan tetap mendapat coat-tail effect atau efek ekor jas.

"Kalau yang terjadi adalah Anies berpasangan dengan AHY, yang akan mendapatkan coat-tail effect lebih besar yang pertama menurut saya adalah Demokrat karena di situ ada perwakilan Demokrat," kata Yunarto.

Baca juga: Nasdem Sebut Isu soal Intoleransi Bakal Terus Digencarkan untuk Menjegal Anies

Sebagaimana diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah dideklarasikan sebagai calon presiden dari Partai Nasdem. Oleh Nasdem, orang nomor satu di Ibu Kota Negara itu dibebaskan memilih cawapresnya sendiri.

Hingga kini, Anies mengaku belum memiliki cawapres. Namun, nama AHY berulang kali mencuat.

Nasdem sendiri masih terus melakukan penjajakan dengan Partai Demokrat dan PKS. Penjajakan sedianya sudah dilakukan sejak lama, namun koalisi ketiganya tak kunjung diresmikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com