Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Menurut Komnas HAM, Berawal dari Gas Air Mata

Kompas.com - 12/10/2022, 16:20 WIB
Vitorio Mantalean,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkap detik-detik terjadinya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).

Menurut Komnas HAM, beberapa menit setelah pertandingan antara Arema FC dan Persebaya selesai, situasi masih terkendali.

Saat itu, para pemain Arema FC meminta maaf ke suporter karena kalah di kandang sendiri.

"Sekitar 14 sampai 20 menit pascapeluit panjang tanda pertandingan selesai dibunyikan, kondisi di Stadion Kanjuruhan Malang masih terkendali," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (12/10/2022).

Baca juga: Komnas HAM: Ada Indikasi Pelanggaran HAM dalam Tragedi Kanjuruhan

Selanjutnya, saat tim Arema FC hendak menuju ruang ganti, sejumlah Aremania turun ke lapangan untuk menghampiri para pemain. Mereka bermaksud memberikan semangat ke anggota tim.

Dari video yang didapatkan Komnas HAM, tampak bahwa para suporter memeluk, bahkan menangis di momen itu.

"Jadi teman-teman Aremania itu datang menghampiri pemain, memeluk pemain, saling menangis," ujar Anam.

"Dipeluk, dikasih semangat 'ayo, salam satu jiwa, jangan menyerah'. Itu terkonfirmasi, kami dapatkan informasinya demikian," tuturnya.

Namun, tiba-tiba, pada pukul 22.08.59 WIB, aparat menembakkan gas air mata. Gas ditembakkan pertama kali ke arah tribune penonton bagian selatan.

Baca juga: Temuan Komnas HAM: Gas Air Mata Ditembak ke Tribune Kanjuruhan Pukul 22.08 WIB

Akibatnya, penonton panik. Banyak di antara mereka yang melempar sepatu ke arah aparat sebagai bentuk perlawanan.

Saat meninjau langsung Stadion Kanjuruhan, Komnas HAM menemukan banyak sepatu yang tertinggal di stadion.

Penonton selanjutnya berhamburan hendak keluar dari stadion. Akan tetapi, karena saling berdesakan dan pintu yang terbuka berukuran kecil, banyak yang mengalami sesak napas dan mata perih terkena gas air mata hingga akhirnya meninggal dunia.

"Di titik itulah sumbatan orang nggak bisa bergerak karena memang matanya pedas, sesak napas dan sebagainya, akhirnya banyak menimbulkan jatuh korban," terang Anam.

Anam memastikan, seluruh pintu Stadion Kanjuruhan terbuka saat gas air mata ditembakkan, termasuk pintu 13 yang menjadi titik paling banyak ditemukan korban meninggal.

Menurutnya, banyak penonton yang mengaku melihat pintu tertutup lantaran pandangan mereka terhalang oleh penonton lainnya ketika berdesakan hendak keluar dari stadion.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com