Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNI Tewas Ditembak di Amerika Serikat, Kemenlu Dorong Investigasi

Kompas.com - 11/10/2022, 13:52 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan akan memberikan pendampingan terkait kasus tewasnya warga negara Indonesia (WNI) bernama Novita akibat aksi penembakan di Texas.

Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemenlu Umar Hadi menyatakan, pendampingan yang diberikan termasuk mendorong investigasi oleh otoritas kepolisian setempat.

"Selalu (pendampingan) melalui konsulat jenderal di Houston. Oh iya (sekaligus mendorong investigasi), kalau investigasi kan itu kewajiban otoritas kepolisian lokal," kata Umar di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Baca juga: 5 Fakta WNI Asal Semarang Tewas Diberondong 100 Peluru di Texas, AS

Umar menegaskan, perwakilan Republik Indonesia di luar negeri akan selalu memberikan pelayanan dan perlindungan terbaik bagi para WNI.

Namun, ia mengakui, kecelakaan sewaktu-waktu bisa terjadi sehingga ia menekankan pentingya WNI untuk melapor kepada perwakilan Republik Indonesia setempat, baik itu kedutaan besar maupun konsulat jenderal.

"Kuncinya pada komunikasi. Jadi jangan sungkan kalau misalnya Anda pelajar, mahasiswa, baru datang ya lapor ke perwakilan Indonesia yang terdekat, supaya kita tahu Anda ada di mana," ujar Umar.

Sementara itu, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Y Kim menyampaikan belasungkawa atas tewasnya Novita.

"Kami doakan agar keluarga dari korban yang meninggal dunia agar tetap kuat. Tentu saja pada saat ini pihak otoritas lokal yang berwenang itu sedang melakukan investigasi mendalam mengenai insiden tersebut," kata Kim.

Baca juga: WNI Tewas Ditembak di Texas AS, Kronologi Rumah Novita Diberondong 100 Peluru Salah Sasaran

Diketahui, Novita tewas setelah rumah yang ditempatinya diberondong 100 peluru pada Selasa (4/10/2022).

Diberitakan Asian-Dawn pada Minggu (9/10/2022), lima remaja telah ditangkap setelah para deputi setempat mengatakan mereka diduga menembakkan 100 peluru dan “menyerang rumah yang salah” dalam penembakan jalanan, menewaskan perempuan Asia berusia 25 tahun dan melukai seorang perempuan lain berusia 41 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com