Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut PDI-P Belum Putuskan Kandidat Capres, Termasuk untuk Puan Maharani

Kompas.com - 10/10/2022, 13:20 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, kandidat calon presiden (capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) belum ditentukan.

Hal itu disampaikannya saat menanggapi pertanyaan wartawan soal apakah pertemuannya dengan Megawati Soekarnoputri di Batutulis pada Sabtu (8/10/2022) sebagai bentuk dukungan terhadap Puan Maharani.

"Tanyakan Bu Mega, wong kandidatnya belum diputuskan oleh PDI-P, kan," ujar Jokowi di Istana Negara, Senin (10/10/2022).

Baca juga: Litbang Kompas: 39,6 Responden Yakin Ada Capres Selain Anies dan Prabowo

Adapun Puan Maharani yang merupakan Ketua DPP PDI-P itu disebut-sebut sebagai kandidat kuat yang akan dicalonkan partai tersebut sebagai capres.

Meski demikian, hingga saat ini partai berlambang banteng tersebut memang belum mendeklarasikan capresnya.

Jokowi mengatakan, pertemuannya dengan Megawati pada Sabtu juga membahas soal Pemilu 2024.

"Termasuk juga untuk 2024-lah, supaya kita, endak mungkin tutupi itu," kata Jokowi.

Selain, itu Jokowi mengungkapkan bahwa pertemuannya dengan Megawati tersebut sebagai bentuk menjaga kestabilan politik.

Namun, dia menegaskan bahwa bukan dengan Megawati saja pertemuan itu dilakukan.

Meski tak disebutkan secara detail, Jokowi mengatakan, ada ketua-ketua parpol lain yang juga ditemuinya.

"Ya saya bertemu dengan ketua-ketua partai, utamanya dalam rangka menjaga stabilitas politik karena situasi ekonomi global yang tidak jelas, tidak pasti, yang sulit ditebak, sulit diprediksi, sulit dihitung, sulit dikalkulasi. Sehingga, stabilitas politik dan keamanan itu menjadi penting sekali saat ini," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi Ungkap Isi Pertemuannya dengan Megawati: Soal Pemilu 2024

"Jangan sampai kita menjelang pemilu, ada persoalan besar dalam ekonomi global, terganggu ekonomi kita, itu yang endak kita kehendaki. Sehingga, saya intens berbicara dengan ketua-ketua partai," ujar dia.

Sementara itu, saat wartawan mencoba meminta keterangan soal pertemuan pada Sabtu, Megawati Soekarnoputri enggan memberikan penjelasan.

Sebab, menurut Mega, hal tersebut sudah dijelaskan oleh Jokowi.

"Enggak boleh. Kan sudah sama Bapak Presiden," kata Megawati kepada awak media di Istana Negara.

Sementara itu, menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto dalam siaran persnya, pertemuan Megawati-Jokowi itu membahas soal kesinambungan kepemimpinan pada momentum Pemilu 2024.

"Yang juga tidak luput dari pembahasan adalah agar Pemilu 2024 benar-benar menjadi momentum kebangkitan Indonesia Raya dan sekaligus ada kesinambungan kepemimpinan sejak Bung Karno, Bu Mega, Pak Jokowi, hingga kepemimpinan nasional ke depan," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto dalam siaran persnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com