Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bacakan Pantun untuk Airlangga, Puan: Agar Indonesia Makin Menguning dan Memerah

Kompas.com - 08/10/2022, 13:38 WIB
Tatang Guritno,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Puan Maharani membacakan pantun saat bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (8/10/2022).

Dalam pantunnya, Puan tampak menyisipkan harapan agar pengaruh PDI-P dan Partai Golkar kian besar untuk masyarakat.

“Jalan-jalan pagi di seputaran Monas yang begitu megah, menikmati segarnya pagi hari yang sangat indah dan cerah. Di sini Mas Airlangga yang begitu gagah, dari tadi saya menjumpainya,” tutur Puan.

“Perkuat persahabatan kedua bagi Indonesia, agar Indonesia semakin menguning dan memerah. Cocok ya?” kata dia disambut tepuk tangan sejumlah elite kedua partai politik (parpol).

Baca juga: Bertemu Airlangga Hartarto, Puan: Kita Harus Bersama Membangun Bangsa

Puan mengaku sepakat dengan pandangan Airlangga yang menyebut PDI-P dan Golkar punya sejarah kebersamaan yang panjang.

Ia kemudian menyinggung pentingnya figur pemimpin yang tak melupakan sejarah.

“Mitos, boleh percaya atau tidak, seorang pemimpin kalau mau menjadi pemimpin yang lebih baik lagi, jangan pernah lupa dengan sejarahnya,” sebut dia.

Puan mengatakan, pertemuan ini digelar untuk menyamakan pandangan antara PDI-P dan Partai Golkar dalam menghadapi dinamika jelang Pemilu 2024.

Pasalnya, saat ini Indonesia tengah menghadapi tantangan pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19 dan resesi global.

“Namun yang juga menjadi penting adalah pasca-perhelatan (Pemilu) 2024, bagaimana kita tetap bisa menjaga situasi menjadi lebih kondusif, situasi tetap lebih baik, dan rakyat pun tidak dirugikan,” papar dia.

Baca juga: Bertemu Puan di Monas, Airlangga: Persaingan Pilpres Itu Biasa

Puan mengeklaim PDI-P dan Partai Golkar sepakat untuk saling memahami kapan harus berkontestasi dan berkoalisi.

“Kami menyepakati bahwa harus paham kapan waktunya bertanding, dan kapan waktunya bersanding, karena semata-mata itu adalah untuk kesejahteraan rakyat,” ucap Puan.


Sebelumnya, Airlangga menyebut Partai Golkar dan PDI-P telah berkolaborasi sejak lama.

Dalam sejarah, pembangunan Monas diinisiasi oleh Presiden Soekarno yang merupakan ayah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Kemudian, proses pembangunan dan peresmian dilakukan Presiden Soeharto sebagai salah satu pendiri Partai Golkar.

Baca juga: Bertemu Puan di Monas, Airlangga: Dibangun Bung Karno, Diresmikan Pak Harto

Airlangga menjelaskan, kedua parpol pun sama-sama memperjuangkan terwujudnya demokrasi.

Setelah Presiden Soeharto lengser, lanjut Airlangga, Partai Golkar yang menduduki mayoritas kursi DPR mendukung reformasi.

Sementara itu, Megawati adalah Presiden yang memutuskan agar pemilihan presiden (pilpres) dilakukan secara langsung.

“Selama Golkar dan PDI-P ada di pemerintahan, saya yakin pemerintah berjalan dengan lancar,” ucap Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com