Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei PWS: Sentimen Negatif terhadap Nasdem Meningkat Setelah Deklarasikan Anies sebagai Capres

Kompas.com - 07/10/2022, 15:50 WIB
Singgih Wiryono,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Political Weather Station (PWS) menyebut, sentimen negatif terhadap Partai Nasional Demokrat (Nasdem) terus meningkat setelah Nasdem deklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024.

Dari hasil media monitoring PWS, ada peningkatan sentimen negatif Partai Nasdem di media masa setelah deklarasi yang digelar pada Senin (3/10/2022) kemarin.

"Sentimen negatif terhadap partai besutan Surya Paloh itu mengalami kenaikan. Sebelum deklarasi sentimen negatif terhadap Partai Nasdem sebesar 11,7 persen, setelah deklarasi meningkat menjadi 16,1 persen," kata peneliti PWS Sharazani, Jumat (7/10/2022).

Baca juga: Anies Capres Nasdem, Waketum PKB: Koalisi PKB-Gerindra Siap Bertanding

Namun, PWS juga mencatat kenaikan yang signifikan dalam sentimen positif yang sebelumnya di angka 17,7 persen menjadi 27,5 persen.

Namun, sentimen positif tersebut menurun di hari-hari selanjutnya.

"Sementara sentimen negatifnya terus meningkat. Pada umumnya mention bernada negatif terhadap Partai Nasdem berkaitan dengan kekecewaan para konstituen partai tersebut yang memutuskan mencapreskan Anies," kata Sharazani.

Ia menilai, jika sentimen negatif ke Nasdem terus naik, kemungkinan suara dalam Pilpres 2024 akan merosot karena ditinggal pemilihnya.

"Sementara dukungan dari para simpatisan Anies juga sulit diharapkan mengingat mereka di masa lalu pernah 'mengharamkan diri' untuk memilih Partai Nasdem," ujar Sharazani.

Di sisi lain, sentimen positif terhadap Anies mengalami kenaikan berbarengan dengan sentimen negatif pasca-deklarasi.

Baca juga: Survei SMRC: Anies Tak Cukup Signifikan Gaet Suara Nasdem di Jawa Barat

Sentimen negatif ditunjukan ke Anies didominasi isu Formula E dan penanganan banjir Jakarta.

Adapun survei yang dilakukan PWS menggunakan data penelusuran percakapan warganet.

Metode yang digunakan adalah media monitoring dri berbagai platform media sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com