Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Diusung Jadi Capres, Bagaimana Nasib Rencana Koalisi Nasdem-Demokrat-PKS?

Kompas.com - 04/10/2022, 14:10 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi diumumkan sebagai calon presiden Partai Nasdem.

Dalam rapat kerja nasional (Rakernas) Nasdem medio Juni lalu, sedianya ada tiga nama bakal capres yakni Anies, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Tak sampai 4 bulan, Nasdem menetapkan nama Anies sebagai capres mereka. Menurut Nasdem, Anies merupakan sosok terbaik.

"Kenapa Anies Baswedan? Jawabannya adalah why not the best? (mengapa tidak yang terbaik?)," kata Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).

Baca juga: Paloh Harap PKS-Demokrat Bersatu dengan Nasdem Usung Anies Jadi Capres

Nasdem tentu tak mungkin bisa mengantar Anies sendir ke panggung pilpres. Partai besutan Surya Paloh tersebut butuh berkoalisi setidaknya dengan dua partai politik untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden alias presidential threshold.

Sejak beberapa bulan lalu, Nasdem terlihat mesra dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ketiga partai mengakui menjalin komunikasi intens dalam rangka penjajakan untuk Pemilu 2024.

Namun, hingga kini ketiganya tak kunjung mengumumkan koalisi.

Pascadeklarasi Anies sebagai capres, bagaimana nasib rencana koalisi Nasdem-Demokrat-PKS?

Baca juga: Nasdem Resmi Usung Anies Baswedan, PKS Belum Tentukan Sikap

Anies capres

Pinangan Nasdem langsung diterima oleh Anies. Eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu mengaku merasa terhormat atas kepercayaan yang diberikan Nasdem ke dirinya.

Dengan tugas baru ini, Anies mengatakan bakal fokus pada pencapresan alih-alih Pilkada DKI 2024.

"Kami siap calon presiden. Dengan mohon rida Allah dan seluruh kerendahan hati, kami terima demi bangsa Indonesia," katanya, Senin (3/10/2022).

Kendati mengusungnya sebagai capres, Nasdem tak mewajibkan Anies bergabung ke partai. Anies juga dibebaskan memilih calon wakil presidennya sendiri kelak.

"Bagaimana kita mau pilih Wakil Presiden yang tiba-tiba enggak cocok. Belum apa-apa sudah cari penyakit," ucap Paloh.

Soal rencana koalisi, Paloh berharap Demokrat dan PKS bersedia berkoalisi dengan partainya untuk kemudian mengusung Anies.

"Soal PKS dan Demokrat, dari apa yang saya pahami sebagai praktisi politisi, insya Allah semua menyatukan pikiran, semangat, tekad, bersama dengan Nasdem," kata dia.

Baca juga: Sebut AHY Cocok dengan Anies, Demokrat: Bagaikan Dua Pendekar

Kata Demokrat dan PKS

Deklarasi Nasdem disambut baik oleh Partai Demokrat. Namun, partai yang dimotori Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut mengaku punya kriteria capres dan cawapres sendiri.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, terkait ini, partainya menitikberatkan pada integritas, kapabilitas, elektabilitas, chemistry, dan semangat terhadap perubahan dan perbaikan.

Oleh Demokrat, sosok Anies dinilai selaras dengan kriteria-kriteria tersebut.

"Sejauh ini rekam jejak Anies Baswedan ini memiliki keselarasan dengan nilai-nilai yang selama ini Demokrat perjuangkan," kata Herzaky saat ditemui di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022).

Baca juga: Golkar Tak Tutup Komunikasi dengan Nasdem Pascadeklarasi Anies Capres 2024

Herzaky mengeklaim, AHY juga punya kedekatan yang baik dengan Anies. Keduanya disebut kerap saling bertukar pikiran.

Menurut Herzaky, ada kecocokan komunikasi antara ketua umum partainya dan Anies.

"Kami melihat Mas AHY dan Mas Anies bertemu kalau berdialog atau berdiskusi itu seru. Kayak dua pendekar di tingkat tertinggi lagi jejal pukulan, tetapi saling mengisi satu sama lain," ujarnya.

Herzaky pun mengaku, partainya hingga kini terus berkomunikasi dengan Nasdem, termasuk PKS, untuk kepentingan Pemilu 2024.

"Lebih lanjut, dalam penentuan capres dan cawapres, ketiga partai ini sepakat untuk memiliki semangat memperjuangkan perubahan dan perbaikan dalam menyikapi kondisi bangsa saat ini," kata dia.

Di sisi lain, PKS mengaku menghormati langkah Nasdem mendeklarasikan Anies sebagai capres. Presiden PKS Ahmad Syaikhu bilang, Anies memiliki rekam jejak kepemimpinan yang mumpuni.

Namun begitu, hingga kini PKS belum menentukan sikap soal kandidat capres dan cawapres.

“Keputusan koalisi dan pencapresan di internal PKS akan ditentukan dalam mekanisme Musyawarah Majelis Syuro,” kata Syaikhu dalam keterangannya, Senin (3/10/2022).

Namun demikian, Syaikhu memastikan, hubungan PKS dengan Nasdem dan Demokrat hingga kini masih terjaga.

Penuh dinamika

Keputusan Nasdem mendeklarasikan Anies sebagai capres tampaknya membuat sejumlah partai politik memperhitungkan ulang rencana politik mereka.

Golkar misalnya, mengaku bahwa mereka tak menutup komunikasi politik dengan Nasdem.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan, deklarasi Nasdem tak membuat dinamika politik berhenti sekalipun Golkar juga telah mendeklarasikan calon presidennya sendiri yang tak lain adalah ketua umum mereka, Airlangga Hartarto.

Sedianya, Golkar juga sudah mengumumkan deklarasi koalisi bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) melalui Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"Artinya ketika masing-masing partai politik sudah menetapkan calon presiden masing-masing, tidak menutup kemungkinan bisa berkomunikasi dengan partai politik yang lain," kata Doli kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/10/2022).

Menurut Doli, partainya terbuka soal pencapresan. Begitu pula dengan KIB, yang disebut tak akan menutup diri terhadap partai politik lain sekalipun parpol tersebut punya calon presiden sendiri.

"Dengan adanya masing-masing parpol punya agenda, tidak harus kemudian mengentikan komunikasi politik yang terbangun," katanya.

Baca juga: Dicalonkan Nasdem, Anies Baswedan Tak Bisa Langsung Melenggang ke Panggung Pilpres

Respons berbeda ditunjukkan oleh Partai Gerindra. Partai berlambang kepala garuda itu telah lebih dulu mendeklarasikan ketua umumnya, Prabowo Subianto, sebagai capres.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, Prabowo siap melawan siapa pun pada pilpres mendatang.

"Siap-siap saja. Melawan siapa pun kita siap," kata Habiburokhman saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/10/2022).

Habiburokhman mengeklaim, Gerindra siap berkompetisi secara sehat dan tidak saling menjatuhkan. Dia menyebut Gerindra akan berkampanye dengan baik dan penuh kegembiraan.

"Bagaimana melakukan hal-hal yang terbaik, kampanye dengan cara-cara yang baik dengan penuh kegembiraan, sehingga kita tidak saling menegasikan," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

Nasional
Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Nasional
Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Nasional
Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Nasional
Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Nasional
Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Nasional
Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Nasional
Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Nasional
KPK Nyatakan Siap Hadapi Gugatan Gus Muhdlor

KPK Nyatakan Siap Hadapi Gugatan Gus Muhdlor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com