Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AHY: Koalisi Itu Penuh Misteri karena Tidak Semua dalam Kendali Kita

Kompas.com - 04/10/2022, 12:33 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut, koalisi yang terbentuk antara partai politik untuk menghadapi pemilu, sebenarnya penuh dengan misteri.

Pasalnya, pembentukan koalisi, bukan hanya satu partai saja yang menentukan.

"Koalisi itu penuh dengan misteri. Sepakat? Karena bukan hanya kita yang menentukan dan tidak semua dalam kendali kita," ujar AHY di acara Pelantikan Ketua dan Pengurus DPC Partai Demokrat se-Jawa Tengah di Hotel Artos, Magelang, Senin (3/10/2022).

Baca juga: Sebut AHY Cocok dengan Anies, Demokrat: Bagaikan Dua Pendekar

Kompas.com mendapatkan rekaman video dari Tim Media Partai Demokrat terkait pernyataan tersebut untuk menanggapi deklarasi Anies Baswedan menjadi calon presiden oleh Partai Nasdem.

AHY menjelaskan, Partai Demokrat hanya bisa terus berikhtiar terkait pembentukan koalisi.

Dia mengungkapkan bahwa jajaran DPP Partai Demokrat di Jakarta selalu berusaha yang terbaik untuk mewujudkan terbentuknya koalisi.

"Saya, sekjen, dan semua jajaran di Jakarta berusaha yang terbaik dan selalu terbuka ruang untuk terjadi koalisi seperti yang kita harapkan," tuturnya.

Baca juga: Partai Demokrat Kick Off Perjuangan Menangi Pemilu 2024 dari Jateng

Untuk itu, AHY meminta kepada jajaran pengurus dan para kader untuk tenang menanggapi dan menghormati keputusan partai lain yang telah menentukan sikapnya dalam rangka menyambut Pemilu 2024.

Apalagi, pendaftaran bakal calon presiden masih lama, sekitar September-Oktober 2023.

"Tahun depan waktunya masih ada sehingga saya berharap para kader juga tetap tenang, tidak usah kita merasa grusah-grusuh, kita hormati, kita hormati partai-partai yang telah menentukan sikapnya," imbuhnya.

Sebelumnya, Deputi Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, pihaknya punya target besar di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Kamhar menyebut, untuk meraih kesuksesan pada 2024, maka koalisi yang dibentuk Demokrat harus menjadi pemenang.

"Partai Demokrat memiliki target besar untuk meraih sukses pada Pemilu 2024 nanti. Untuk bisa mewujudkan perubahan dan perbaikan yang akan membawa Indonesia lebih maju, lebih sejahtera, adil dan demokratis, maka koalisi yang dibangun Partai Demokrat mesti lah menjadi pemenang," ujar Kamhar saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Jumat (23/9/2022).

Baca juga: Panasnya Demokrat dan PDI-P, Dua Poros Magnet yang Hampir Mustahil Bersatu

Kamhar menjelaskan, pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) yang akan diusung koalisi Demokrat harus memiliki peluang besar untuk memenangkan kontestasi.

Kemudian, Kamhar menyebut syarat wajib bagi pasangan calon yang disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Rapimnas.

Selain memiliki kompetensi dan elektabilitas yang memadai, pasangan calon juga hendaknya memiliki chemistry yang kuat menjadi dwitunggal sehingga lebih optimal dalam menjalankan mandat rakyat.

"Terkait nama paslon yang akan diusung pada saatnya nanti, itu menjadi ranah koalisi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Golkar Tegaskan Belum Ada Upaya Revisi UU MD3 demi Kursi Ketua DPR

Nasional
Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Tak Ada Anwar Usman, MK Diyakini Buat Putusan Progresif dalam Sengketa Pilpres

Nasional
Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Gibran Dampingi Prabowo ke Bukber Golkar, Absen Saat Acara PAN dan Demokrat

Nasional
Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com