Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Sarang Walet Curhat ke Wapres Sulit Ekspor ke China

Kompas.com - 30/09/2022, 16:49 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Sejumlah pengusaha sarang burung walet mengeluhkan kesulitan melakukan ekspor ke China saat berdialog dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di pabrik sarang burung walet PT Husein Alam Indah, Gresik, Jawa Timur, Kamis (30/9/2022).

"Kita menemui kesulitan untuk bisa ekspor langsung ke China karena beberapa hambatan  di antaranya masalah impor protokol, itu yang sampai sekarang menjadi momok kita," kata salah seorang pengusaha bernama Rosi Amsari.

Baca juga: Dukung Perkembangan Produk Lokal, Heavenly Group Launching Suplemen Kesehatan Sarang Burung Walet

Rosi mengatakan, protokol impor yang diterapkan China menyulitkan pengusaha sarang burung walet yang berstatus usaha mikro, kecil, dan menengah melakukan ekspor.

Ia mengatakan, para pengusaha juga mengeluhkan aturan dari China yang mengharuskan kandungan nitrit pada sarang walet maksimal 30 ppm, berbeda dengan negara lain yang bisa mencapai 120 ppm.

"Efek dari nitrit 30 ppm itu akan menghancurkan budi daya atau populasi dari burung walet itu sendiri. Kenapa? Karena pada usia 45 hari atau 1 bulan sarang dirampas, diambil tanpa mengetahui sistem regenerasi," ujar Rosi

Ia khawatir, ketentuan itu dapat menghilangkan budi daya dan populasi burung walet di Indonesia dalam waktu 5-10 tahun.

Baca juga: Simak Tarif dan Cara Menghitung Pajak Sarang Burung Walet

Pengusaha lainnya, Erliyana, mengeluhkan rumitnya izin ekspor sarang burung walet ke China.

"Sangat rumit izinnya dan lagi macam-macam. Ini dsurvei berapa kali tidak kunjung selesai surveinya, selalu gagal walaupun sudah dibantu dengan pejabat-pejabat yang terkait," kata dia.

Oleh karena itu, pengusaha yang sudah berkiprah sejak tahun 1990 itu meminta bantuan pemerintah agar turun tangan mencari solusi dari masalah-masalah itu.

"Saya harap ini nanti bisa maju bersama, kasihan dengan karyawan-karyawan tidak ada kerjanya, Pak," ujar Eriyana.

Baca juga: Sedang Cari Sarang Burung Walet, Seorang Pria Terjatuh ke Gua Sedalam 100 Meter di Bener Meriah, Aceh

Respons Wapres

Ma'ruf Amin mengatakan, pemerintah telah mendengar keluhan para pengusaha dan akan mencari solusinya.

Ia menyebutkan, masalah sarang burung walet pernah dibicarakan dalam sidang kabinet karena industri ini dinilai memiliki potensi dan bisa menghasilkan uang untuk kesejahteraan masyarakat.

"Karena itu pemerintah mengambil berbagai kebijakan untuk memperluas pasar, kemudian memberikan bimbingan teknis dan mendorong supaya ada permodalan bisa diberikan melalui KUR dan berbagai hal," kata Ma'ruf.

Baca juga: Jokowi Ingin Ekspor Pertanian Terus Didorong, dari Porang, Sarang Walet, hingga Edamame

Ia mengatakan, pasar sarang burung walet cukup luas tetapi yang potensial berada di China.

"Hanya memang di RRC ini ada persyaratan-persyaratan yang tadi saya dengar, sulit ada yg agak rigid sehingga yang bisa masuk ke sana itu hanya dgn kualifikasi tertentu dan jumlahnya justru tidak terlalu banyak," kata dia

Ma'ruf mengakui hal ini merupakan masalah karena harga jual sarang burung walet yang diekspor ke negara lain tidak setinggi bila diekspor ke China.

"Oleh karena itu masalah-masalah ini saya minta nanti disampaikan secara detail dan kita akan coba mencari jalan gimana supaya bisa menembus," ujar Ma'ruf.

Ia pun menegaskan, pemerintah menaruh perhatian khusus pada industri sarang burung walet, baik dari sisi pengelolaan, pengolahan, maupun pemasarannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com