Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pagi Buta, Pelarian AH Nasution dari Kepungan Pasukan Cakrabirawa...

Kompas.com - 30/09/2022, 10:32 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Abdul Haris Nasution atau dikenal sebagai AH Nasution menjadi satu-satunya jenderal TNI yang lolos dari sasaran penculikan dan pembunuhan dalam peristiwa G30S PKI.

Upayanya melarikan diri tidak mudah. Nasution harus bersembunyi dari kejaran pasukan Tjakarabirawa yang memburunya.

Kendati selamat, jenderal bintang lima TNI Angkatan Darat itu harus kehilangan putri kecilnya, Ade Irma Suryani Nasution, yang tewas tertembak.

Baca juga: Jenderal Besar AH Nasution dan Pemikirannya tentang Gerilya yang Mendunia...

Peristiwa berdarah itu pun menjadi memori kelam yang tidak hanya melekat di ingatan Nasution, tetapi juga sejarah bangsa Indonesia.

Berikut cerita pelarian AH Nasution dari penculikan peristiwa G30S PKI.

Mencekam

Jumat, 1 Oktober 1965, malam terlalu larut dan matahari belum tampak tatkala orang-orang yang berpakaian Cakrabirawa mengepung rumah AH Nasution di Jalan Teuku Umar Nomor 40, Menteng, Jakarta Pusat. Saat itu, jam kira-kira masih menunjukkan pukul 03.45 WIB.

Pasukan Cakrabirawa yang datang berjumlah 4 truk. Mereka lantas berpencar, ada yang masuk ke dalam rumah, sebagian mendekati paviliun, sebagian lainnya menjaga jalanan.

Sedianya, rumah Nasution dijaga oleh beberapa prajurit TNI. Namun, mereka tak curiga lantaran menganggap Cakrabirawa merupakan pasukan pengawal Istana.

Baca juga: Pierre Tendean Sang Ajudan, Setia sampai Mati Lindungi Jenderal AH Nasution

Nasution dan istrinya, Johana Sunarti, terjaga dari tidur. Bukan sebab mendengar kedatangan pasukan Cakrabirawa, melainkan karena banyak sekali nyamuk di kamar tidur mereka.

Di kamar itu, putri kecil Nasution, Ade Irma Suryani, sedang tertidur pulas.

Tak lama, Nasution dan istrinya mendengar suara berisik di rumah mereka. Ada yang memaksa membuka pintu kamar tamu dan kamar kerja.

Mendengar kegaduhan itu, istri Nasution keluar kamar. Hanya beberapa saat saja, dia masuk lagi dan bergegas mengunci pintu.

Johana memberitahu suaminya bahwa di luar ada pasukan Cakrabirawa. Khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, istri Nasution itu meminta suaminya tak keluar kamar.

"Jangan buka pintu, mereka akan bunuh kau," kata Johana kepada Nasution kala itu, sebagaimana pemberitaan Harian Kompas, 22 Oktober 1965.

Namun, Nasution menolak. Dia bersikukuh menghadapi pasukan Cakrabirawa sendiri.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com