JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar kabar Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (RK) bakal bergabung dengan partai politik pada akhir tahun 2022.
Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono merespons isu tersebut dengan mengirim foto.
Dalam foto yang diterima, tampak Ridwan Kamil bertemu dengan Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono dan sejumlah pimpinan Golkar Jabar.
"Pimpinan Golkar Jabar," ujar Dave saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Kamis (29/9/2022).
Baca juga: Masuk Survei Cagub DKI, Ridwan Kamil Bahas Tiga Pintu
Foto itu menampilkan Ridwan Kamil yang sedang duduk bersama para elite Golkar di sebuah ruangan. Ridwan Kamil duduk di tengah.
Namun, Dave enggan membeberkan kapan dan di mana pertemuan itu berlangsung.
Sementara itu, Dave mengatakan pertemuan itu dalam rangka silaturahmi antar orang Jawa Barat.
"Silaturahmi sesama urang Jabar," ucapnya.
Baca juga: Di Depan Prabowo, Ridwan Kamil Komitmen Bangun Padepokan Pencak Silat
Saat ditanya apakah dalam pertemuan itu juga membahas Ridwan Kamil bergabung Golkar, Dave hanya membalas singkat.
"Tunggu November," imbuh Dave.
Dihubungi terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin mengaku belum tahu mengenai kabar Ridwan Kamil akan bergabung dengan Partai Golkar.
Ridwan Kamil sebelumnya sudah mengatakan ada rencana berlabuh ke partai politik sejak akhir 2021.
Ia mengaku sudah merasakan butuh partai politik untuk mendukungnya menjalankan tugas sebagai pemimpin eksekutif.
Baca juga: Lempar Pantun, Ridwan Kamil Doakan Prabowo Jadi Presiden
Itulah yang membuatnya mantap memutuskan berlabuh di partai politik pada tahun ini.
"Kalau dalam perjalanan menuju rute kedua, yaitu di nasional, terbuka, ya kenapa tidak, posisinya sama juga. Jadi mau melanjutkan (Gubernur Jawa Barat) tahap 2 atau berkontestasi di nasional, saya sudah memutuskan tahun ini memilih partai," ujar Emil dalam wawancara eksklusif program Gaspol! Kompas.com, Rabu (18/5/2022).
"Saya selama ini, sampai hari ini, belum berpartai. Dalam perjalanan memimpin, banyak dinamika yang kurang kondusif kalau saya belum berpartai. Ada program terdiskon, tidak terargumentasikan dengan baik di parlemen," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.