Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Retno: Membebaskan Palestina dari Penjajahan adalah Utang Kita Bersama

Kompas.com - 26/09/2022, 10:56 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi mengatakan, kebebasan Palestina adalah utang bersama seluruh negara.

Ungkapan ini diampaikan Retno Marsudi ketika bicara dari hati mengenai Palestina dalam Pertemuan Tingkat Menteri GNB di New York.

Komite Palestina GNB adalah salah satu kelompok kerja di GNB yang dibentuk untuk memperkuat dukungan GNB untuk kemerdekaan Palestina. Pertemuan di New York kali ini dipimpin oleh Azerbaijan, selaku Ketua GNB.

“Dalam seminggu terakhir, kita bicara banyak mengenai krisis global. Tetapi, satu hal yang tidak boleh kita lewatkan adalah komitmen kita untuk Palestina. Membebaskan Palestina dari penjajahan adalah utang kita bersama," kata Menlu dalam pertemuan itu, dikutip dari siaran pers Kemenlu, Senin (26/9/2022).

Baca juga: Kemenlu: Indonesia Dukung Keanggotaan Penuh PBB untuk Palestina

Retno Marsudi menuturkan, isu pembebasan Palestina ini selalu berada dalam agenda gerakan non blok.

Sebab menurutnya, ada banyak hal yang belum terealisasi dari komitmen-komitmen yang sudah dibuat.

Indonesia, kata Retno Marsudi, merasa bangga dapat berdiri di jajaran paling depan dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

Ia pun menyampaikan kembali komitmen teguh Indonesia untuk mendukung solusi dua negara (two-state solution).

"Ada kesenjangan antara komitmen dengan apa yang sesungguhnya dilaksanakan oleh GNB. Kita tidak melakukan walk the talk kita hanya bicara, tapi tidak berbuat'' ujar Retno Marsudi.

Baca juga: Palestina Mengakui Kemerdekaan Indonesia Bahkan Sebelum Proklamasi 1945

Lebih lanjut, Retno Marsudi meminta, GNB seharusnya dapat memainkan peran lebih besar dalam mendorong dimulainya proses perdamaian.

Pasalnya, GNB terdiri atas 120 negara. Artinya, negara GNB memiliki 60 persen suara di PBB.

"Ini jelas akan membawa perbedaan. Selain itu, saat ini, terdapat lima negara GNB yang menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB" ujar Retno.

Kemudian, Retno Marsudi mengajak GNB merapatkan barisan, menyatukan posisi untuk melakukan upaya-upaya perdamaian bagi Palestina, mengingat adanya kekerasan yang terus berlanjut di Palestina yang dapat menghambat proses perdamaian bagi rakyat Palestina.

“Dengan 139 negara telah mengakui Palestina sebagai negara, kita harus terus berjuang untuk kemerdekaan Palestina, hingga kemerdekaan Palestina tercapai," kata Retno Marsudi.

Baca juga: Bertemu Menlu Rusia, Retno Marsudi Tekankan Pentingnya Hentikan Perang di Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com