Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2022, 17:16 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiologi asal Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menjelaskan, Covid-19 kini sudah tidak menjadi penyakit yang ditakuti masyarakat lagi.

Apalagi, mengingat angka kematian akibat Covid-19 yang terus menurun di Indonesia.

"Jadi Covid-19 sudah tidak fatal, sudah tidak ditakuti lagi. Tapi bukan berarti kita jadi terlena, kita masih punya banyak PR (pekerjaan rumah)," ujar Pandu dalam diskusi virtual Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jumat (23/9/2022).

Baca juga: Satgas: Jangan Remehkan Covid-19, Angka Kematian Mingguan Masih di Atas 100 Jiwa

Selain itu, Pandu menyebut berakhirnya pandemi Covid-19 juga bergantung pada masyarakat Indonesia sendiri.

Pandu pun percaya bahwa pandemi Covid-19 akan berakhir dalam waktu dekat.

"Saya kira tetap menjaga terutama di fasilitas RS, dokter-dokter tetap pakai masker, semua tetap waspada. Dan saya percaya yang disebut pandemi akan berakhir, sudah semakin dekat. Dekatnya kapan? Insyaallah secepatnya, tergantung kita," jelasnya.

Baca juga: Satgas: PPKM Menjaga Kita jika Kasus Covid-19 Kembali Melonjak

Pandu menjelaskan, masyarakat harus membantu pemerintah atas munculnya peluang pandemi Covid-19 bisa berakhir. Salah satunya adalah dengan melakukan vaksinasi booster atau vaksinasi ketiga.

"Kesempatan ini jangan disia-siakan. Kalau enggak nanti akan jadi ngulur lagi. Kita akan sama-sama bisa mencabutnya serentak," ucapnya.

Hanya, Pandu meyakini bahwa penyakit Covid-19 tidak mungkin menghilang sepenuhnya.

Dia mengatakan, tidak mungkin kasus Covid-19 di dunia ini memiliki angka 0. Pasalnya, Covid-19 tidak bisa ditekan sepenuhnya.

Baca juga: UPDATE 22 September 2022: Bertambah 89, Kasus Covid-19 di Tangsel Tembus 105.047

Alhasil, Pandu mengimbau kepada masyarakat agar tetap disiplin protokol kesehatan, khususnya memakai masker.

"Bukan berarti, 'oh boleh lepas masker'. Tidak. tetap dianjurkan untuk prokes. Walau sekarang kematian penyakit lain jauh lebih banyak dibandingkan Covid-19 karena sudah berubah statusnya," tutur Pandu.

Diketahui, pandemi Covid-19 diprediksi akan berakhir sebentar lagi. Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Pernyataan tersebut disampaikan berdasarkan data kasus Covid-19 di dunia yang menurun secara drastis sejak 2020.

Baca juga: Luhut: Sektor Kemaritiman Cukup Kuat Hadapi Krisis Global Seperti Covid-19

Menurut Tedros, Covid-19 telah menewaskan jutaan orang dan menginfeksi 606 juta sejak muncul pada akhir 2019. Dan pada pekan lalu, turun ke level terendah sejak Maret 2020.

"Kami tidak pernah berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengakhiri pandemi. Kami belum sampai di sana (akhir pandemi), tetapi akhir sudah di depan mata," ujar Tedros, dilansir The Guardian, melalui Kompas.com, 15 September 2022.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Sri Mulyani ke Kejagung, KPK Umumkan Sidik Dugaan Korupsi Pemberian Kredit oleh LPEI

Usai Sri Mulyani ke Kejagung, KPK Umumkan Sidik Dugaan Korupsi Pemberian Kredit oleh LPEI

Nasional
KPK Sebut Ketua KPU Mestinya Laporkan Penerimaan Kue Ulang Tahun

KPK Sebut Ketua KPU Mestinya Laporkan Penerimaan Kue Ulang Tahun

Nasional
Pemerintah Akan Berikan Anggaran 'Booster' ke Daerah demi Tekan Angka Stunting

Pemerintah Akan Berikan Anggaran "Booster" ke Daerah demi Tekan Angka Stunting

Nasional
Masih Banyak Warga Belum Masuk DTKS, Risma Minta Masyarakat Lapor lewat Usul Sanggah

Masih Banyak Warga Belum Masuk DTKS, Risma Minta Masyarakat Lapor lewat Usul Sanggah

Nasional
Soal Pembaharuan Perpres RAN PE, BNPT Minta Dukungan Semua Pihak agar Berjalan Lancar

Soal Pembaharuan Perpres RAN PE, BNPT Minta Dukungan Semua Pihak agar Berjalan Lancar

Nasional
KPU Jawa Barat Ungkap Alasannya Baru Rekapitulasi Nasional Sehari Sebelum Penetapan Hasil Pemilu

KPU Jawa Barat Ungkap Alasannya Baru Rekapitulasi Nasional Sehari Sebelum Penetapan Hasil Pemilu

Nasional
Gagal Lolos ke DPR, Menpora Dito: DKI Jakarta I Dapil yang Sangat Berat untuk Golkar

Gagal Lolos ke DPR, Menpora Dito: DKI Jakarta I Dapil yang Sangat Berat untuk Golkar

Nasional
Pemerintah Akan Gelar Penimbangan Serentak untuk Petakan Stunting

Pemerintah Akan Gelar Penimbangan Serentak untuk Petakan Stunting

Nasional
Projo Tak Ingin Buru-buru Bahas Kursi Menteri Pemerintahan ke Depan

Projo Tak Ingin Buru-buru Bahas Kursi Menteri Pemerintahan ke Depan

Nasional
Mendes Abdul Halim Sebut Pertemuan dengan Jokowi Tak Berkaitan dengan Koalisi dan PKB

Mendes Abdul Halim Sebut Pertemuan dengan Jokowi Tak Berkaitan dengan Koalisi dan PKB

Nasional
Bantah Pertemuan Jokowi dan 2 Menteri PKB Terkait Hak Angket, Istana: Tidak Perlu Berspekulasi

Bantah Pertemuan Jokowi dan 2 Menteri PKB Terkait Hak Angket, Istana: Tidak Perlu Berspekulasi

Nasional
Jersey Baru Timnas Indonesia Tuai Dikritik, Menpora Sebut Tak Pakai Uang Negara

Jersey Baru Timnas Indonesia Tuai Dikritik, Menpora Sebut Tak Pakai Uang Negara

Nasional
Momen Risma Menangis Dengar Kisah Ibu 90 Tahun yang Tak Dapat Bansos

Momen Risma Menangis Dengar Kisah Ibu 90 Tahun yang Tak Dapat Bansos

Nasional
Pakar Ungkap Celah Bisa Dimanfaatkan Jokowi Bersaing Jadi Ketum Golkar

Pakar Ungkap Celah Bisa Dimanfaatkan Jokowi Bersaing Jadi Ketum Golkar

Nasional
Isu Jokowi Masuk Bursa Ketum, Konsistensi Golkar Bakal Jadi Taruhan

Isu Jokowi Masuk Bursa Ketum, Konsistensi Golkar Bakal Jadi Taruhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com