JAKARTA, KOMPAS.com - Pesawat tempur Rafale pertama pesanan Indonesia diperkirakan akan tiba di Tanah Air akhir 2026 setelah kontrak pengadaan dinyatakan efektif.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma Indan Gilang Buldansyah mengatakan, unit Rafale itu akan tiba di Indonesia 39 bulan usai kontrak berstatus efektif.
“Unit pesawat Rafale akan datang 39 bulan setelah kontrak efektif, jadi kurang lebih akhir 2026 pesawat pertama Rafale akan tiba di Indonesia,” kata Indan saat dikonfirmasi, Rabu (21/9/2022).
Baca juga: Pemerintah Bayar Uang Muka 6 Jet Rafale, Kontrak Efektif 9 September 2022
Sejalan dengan akan datangnya Rafale pada 2026, TNI Angkatan Udara juga sudah mulai memikirkan sumber daya manusia (SDM) yang bakal mengoperasionalkan Rafale.
“Personel penerbang dan juga teknisi untuk pemeliharaan (mulai dipersiapkan),” terang Indan.
Adapun kontrak pembelian enam dari 42 Rafale oleh Indonesia resmi efektif setelah Indonesia membayar uang muka ke Perancis.
Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan, kontrak enam jet Rafale sudah efektif sejak 9 September 2022.
“Per tanggal 9 September 2022 sudah efektif,” kata Dahnil saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Rabu.
Setelah membayar cicilan pertama, Indonesia kini tinggal menanti selesainya produksi enam Rafale untuk siap dipakai.
“Kita tinggal menunggu produksi Rafale selesai,” ujar Dahnil.
Baca juga: Menyaksikan Jet Tempur Rafale Menyusu di Atas Selat Sunda
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) telah meneken kontrak pengadaan 42 Rafale dengan Dassault Aviation, produsen Rafale yang merupakan perusahaan penerbangan Perancis.
Penandatanganan kontrak berlangsung di Kantor Kemenhan, Jakarta, pada 10 Februari 2022.
Momen penandatanganan juga disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Menhan Perancis Florence Farly.
Sebagai langkah awal, Indonesia mengakuisisi enam unit lebih dulu untuk mendatangkan 42 Rafale secara keseluruhan.
Baca juga: Menanti Kehadiran Jet Rafale Perkuat Pertahanan Udara Indonesia
Usai menyaksikan penandatanganan kontrak tersebut, Prabowo menyampaikan bahwa 36 Rafale lainnya akan didatangkan Indonesia dalam waktu dekat.