Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Fakta Temuan Komnas HAM Terkait Mutilasi Sadis 4 Warga Mimika yang Libatkan Aparat TNI

Kompas.com - 21/09/2022, 12:26 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berulang kali Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) bidang Penyelidikan dan Pemantauan M Choirul Anam mengatakan hal yang sama, yaitu kalimat "merendahkan harkat dan martabat manusia" saat membacakan temuan awal kasus mutilasi empat warga Mimika.

Perilaku 10 tersangka kasus mutilasi di Mimika mencerminkan kalimat itu, yakni sadistis, penyiksaan, kekerasan, dan merendahkan manusia.

Pasalnya, empat korban dibunuh menggunakan senjata api rakitan, juga ditikam menggunakan senjata tajam.

Tak selesai sampai menghilangkan nyawa, para pelaku memotong-motong tubuh korban, memasukkan ke dalam karung, kemudian memberikan pemberat batu.

Karung itu mereka bawa ke jembatan Kampung Pigapu, Distrik Iwaka Kabupaten Mimika. Kemudian, dilemparkan ke sungai. Jasad dalam karung itu kemudian tenggelam.

Baca juga: Temuan Komnas HAM: Pelaku Rencanakan Lakukan Mutilasi 4 Warga di Mimika

Kejahatan itu mereka lakukan dalam sehari, tepatnya 22 Agustus 2022.

Namun, terungkap 26 Agustus dari penemuan potongan jenazah di aliran sungai tempat para pelaku membuang jenazah.

Tak lama dari penemuan jenazah, sembilan pelaku tertangkap, enam adalah prajurit TNI, tiga warga sipil dan satu masih dalam pencarian orang.

"(Sekali lagi) Komnas HAM RI mengecam tindakan yang dilakukan oleh para pelaku yang melukai nurani dan merendahkan martabat manusia," papar Anam.

Baca juga: Komnas HAM Duga Ada Tindakan Merendahkan Martabat Dalam Kasus Mutilasi di Mimika

Temuan fakta

Terdapat enam temuan analisis fakta yang dikeluarkan Komnas HAM dalam peristiwa mutilasi di Mimika, Papua tersebut.

Pertama adalah adanya perencanaan pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan para tersangka.

Anam menjelaskan, tersangka sudah merencanakan beberapa kali upaya pembunuhan, bahkan sempat terjadi penundaan yang sebelumnya direncanakan 20 Agustus, menjadi 22 Agustus 2022.

Temuan kedua, adalah senjata rakitan yang dimiliki oleh pelaku anggota TNI.

Uniknya, perlakuan melanggar hukum anggota TNI ini diketahui oleh pelaku TNI lainnya berpangkat Mayor.

Masalah senjata rakitan ini juga pernah diungkap lewat kasus penjualan amunisi oleh anggota Brigif R20/IJK/3.

Baca juga: Komnas HAM Ungkap Kronologi Kasus Mutilasi di Mimika, Dimasukkan ke Karung dan Diberi Pemberat

Halaman:


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com