Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Johan Budi Tegaskan Dewan Kolonel Tak Takut Bersaing dengan Barisan Pendukung Ganjar

Kompas.com - 21/09/2022, 08:19 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR Fraksi PDI-P Johan Budi menegaskan bahwa Dewan Kolonel yang merupakan barisan pendukung Ketua DPR Puan Maharani untuk calon presiden (capres) 2024 tidak takut kalah bersaing dengan barisan pendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Perlu diketahui, di dalam tubuh PDI-P, ramai menjadi pembicaraan terbaginya dukungan capres, yakni untuk Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.

Apalagi, sejak Dewan Kolonel didirikan, hal itu semakin menambah dukungan capres di PDI-P terbelah untuk Puan Maharani.

"Bukan, bukan takut kalah. Soal kalah atau menang itu belakangan," kata Johan Budi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (20/9/2022).

Baca juga: Terungkapnya Dewan Kolonel, Kuda-kuda Puan Menuju Capres 2024

Johan Budi mengungkapkan, soal takut kalah atau tidak, hal tersebut menjadi urusan kedua baginya.

Namun, ia menyatakan bahwa hingga kini tetap solid menjadi pendukung Puan Maharani untuk pencapresan dari PDI-P.

"Saya pendukung Mbak Puan. Nah di situ oke, saya sebut dewan kolonel," ujarnya.

Johan Budi menuturkan, Dewan Kolonel memang dibentuk oleh sejumlah elite partai di DPR untuk mendukung Puan dalam menghadapi Pemilu 2024, khususnya Pemilihan Presiden (Pilpres).

Kendati demikian, Johan Budi mengungkapkan, Dewan Kolonel tetap tegak lurus pada keputusan akhir Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Fraksi PDI-P Bentuk Dewan Kolonel, Wangikan Citra Puan Maharani hingga ke Dapil

Artinya, jika Puan tidak terpilih untuk diusung, Dewan Kolonel tetap menghormati keputusan Megawati.

"Kita enggak melangkahi apa yang diputuskan oleh Ibu Mega, Megawati Soekarnoputri kan. Kita tunggu nanti. Tentu semua menyampaikan kalau apa pun putusannya Bu Mega nanti, kita akan tegak lurus," kata anggota Komisi III DPR itu.

Sebagai informasi, selain Puan Maharani, Ganjar Pranowo juga identik memiliki barisan pendukung untuk maju dalam kontestasi politik tahun 2024.

Bahkan, sejumlah elite DPP PDI-P sempat menasihati Ganjar sendiri menyikapi fenomena barisan pendukung itu.

Saat itu, Ganjar diketahui menerima kaus bertuliskan Banteng Celeng ketika berkunjung ke rumah FX Hadi Rudyatmo pada November 2021.

Baca juga: Johan Budi Sebut Dewan Kolonel Sudah Disetujui Puan, Anggotanya 12 Orang

Sejumlah kader PDI-P Solo berkumpul di rumah FX Rudy menggunakan baju dengan karikatur babi bertaring dan tulisan "BANTENG CELENG".

Baju itu juga turut diberikan kader PDI-P Solo untuk Ganjar Pranowo dan FX Rudy.

Menanggapi fenomena itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul menyebut barisan pendukung Ganjar sebagai celeng.

Salah satu alasan Pacul memilih kata celeng karena deklarasi itu mendahului Megawati Soekarnoputri.

”Adagium di PDI-P itu, yang di luar barisan bukan banteng. Itu namanya celeng. Jadi, apa pun alasan itu yang deklarasi, kalau di luar barisan ya celeng,” ujar Bambang Pacul.

Baca juga: Johan Budi Buka-bukaan soal Dewan Kolonel Puan Maharani, Terbentuk 3 Bulan Lalu hingga Miliki Jenderal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menko Polhukam Akan Bentuk Tim Tangani Kasus TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

Menko Polhukam Akan Bentuk Tim Tangani Kasus TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

Nasional
PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

Nasional
Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Nasional
Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Nasional
Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Nasional
Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Nasional
DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

Nasional
Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Nasional
Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Nasional
Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

Nasional
Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Nasional
Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

Nasional
Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Nasional
Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com