JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Desmond J Mahesa mengaku tak ambil pusing soal sikap Presiden Joko Widodo pada Prabowo Subianto terkait kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal itu disampaikan menanggapi pemberitaan surat kabar Singapura yang menyebut Jokowi tengah mempertimbangkan untuk memberi dukungan pada calon presiden (capres) tertentu, salah satunya Prabowo.
“Penting tidak penting (dukungan) kita lihat saja nanti. Kalau didukung syukur, kalau enggak didukung, juga enggak ada masalah,” sebut Desmond ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (20/9/2022).
Baca juga: Media Singapura: Jokowi Pertimbangkan Dukung Prabowo pada Pilpres 2024
Ia menilai keputusan Jokowi untuk mendukung figur tertentu sebagai capres belum pasti.
Desmond memandang saat ini mantan Gubernur DKI Jakarta itu memberikan dukungan pada orang-orang dekatnya.
Ia menganggap, Jokowi ingin ada figur yang bisa menyelesaikan berbagai persoalan dalam pemerintahannya yang belum tuntas.
“Ya kalau Jokowi kan endorse siapa saja, Pak Ganjar, Erick Thohir, Pak Sandi, ke semua mungkin dia cari selamat saja,” ujar Desmond.
Baca juga: Media Singapura Sebut Jokowi Pertimbangkan Dukung Prabowo, PDI-P; Itu Spekulatif
“Siapapun presidennya dia (Jokowi) selamat dari masalah dia yang sekarang tidak beres, kan begitu,” paparnya.
Desmond merasa tak ada hubungan yang spesial antara Prabowo dan Jokowi.
Sebaliknya, ia menegaskan bahwa Prabowo pernah menjadi figur yang mendorong Jokowi untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Hal itu pun dilakukan Ketua Umum Partai Gerindra pada Anies Baswedan dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.
Baca juga: Akrabnya Prabowo-Jokowi di Tengah Wacana Duet sebagai Capres-Cawapres 2024
Fakta itu, menurut Desmond, menunjukan Prabowo tak punya kedekatan lebih dengan Jokowi.
“Lihat Anies sekarang, (dulu) dihidupkan Pak Prabowo, hari ini dicalonkan jadi presiden, jadi sama saja,” tandasnya.
Diketahui jajak pendapat berbagai lembaga survei menunjukan Prabowo menjadi salah satu kandidat capres dengan elektabilitas tertinggi.
Ia bersaing dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Namun baru Prabowo dan Anies yang menyatakan siap mengikuti Pilpres 2024.
Sementara itu, Ganjar nampak belum menyampaikan apapun soal pencapresan karena merupakan kader PDI Perjuangan.
Keputusan pemilihan kandidat capres di partai berlambang banteng tersebut menjadi kewenangan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.